LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
Nama
: M Inggit Fauzi
Npm : E1C013042
Prodi : Peternakan
Kelompok :1
Hari/jam : Rabu / 08.00-10.00
Tanggal : 6 November 2013
Ko-Ass : - Al-ardi
- Irma Hartati
Dosen : Drs. Syafnil, M.Si
Objek Praktikum : PH ASAM, BASA DAN GARAM
Npm : E1C013042
Prodi : Peternakan
Kelompok :1
Hari/jam : Rabu / 08.00-10.00
Tanggal : 6 November 2013
Ko-Ass : - Al-ardi
- Irma Hartati
Dosen : Drs. Syafnil, M.Si
Objek Praktikum : PH ASAM, BASA DAN GARAM
Laboratorium
Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu
2013
Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu
2013
BAB
I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pada praktikum yang telah kami lakukan melalui kertas
/ indikator universal. Kami menghitung pH
dari setiap larutan yang kami test, pH atau derajat keasaman digunakan untuk
menyatakan tingkat keasaman(atau kebebasan
yang dimiliki oleh suatu larutan). Yang dimaksudkan
“keasaman” disini adalah konsentrasi ion hidrogen (H+) dalmam pelarut air.
Nilai pH berkisar dari 0 sampai 14. Suatu larutan dikatakan netral apabila
memiliki pH=7.
Nilai
pH>7 menunjukkan larutan memiliki sifat basa, sedangkan nilai pH<7
menunjukan keasaman.Nama pH berasal dari potential of hydrogen. Secara
matematis, pH didefinisikan dengan pH = - log10[H + ]. Nilai pH 7 dikatakan
netral karena pada air murni ion H+ terlarut danion OH- terlarut (sebagai tanda
kebasaan) berada pada jumlah yangsama, yaitu 10-7 pada kesetimbangan.
Penambahan senyawa ion H+ terlarut dari uatu asam akan mendesak
kesetimbangan ke kiri (ion OH akan diikat oleh ion H+
membentuk air). Akibatnya terjadi
kelebihan ion hidrogen dan meningkatkan konsentrasinya. Umumnya
indikator sederhana yang digunakan adalah kertas lakmus yang berubah menjadi
merah bila keasamannya tinggi dan biru bila keasamannya rendah. Selain
mengunakan kertas lakmus, indikator asam basa dapat diukur dengan pH meter yang
bekerja berdasarkan prinsip elektrolit/konduktivitas suatu larutan.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun
tujuan kami melakukan praktikum ini adalah :
1. Menentukan pH larutan dengan
menggunakan pH indikator universal.
2. Menghitung konsentrasi larutan
dengan nilai pH tertentu.
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
pH
atau potensial Hydrogen adalah ukuran keasaman atau kebasaan
dari
larutan air. pH dalam larutan kira-kira sama dengan negative logaritma dari konsentrasi ion hidronium ( H3O+). pH rendah menunjukkan tingginya konsentrasi ion hidronium sedangkan pH tinggi menunjukkan konsentrasi yang rendah (Anonim, 2011)
larutan air. pH dalam larutan kira-kira sama dengan negative logaritma dari konsentrasi ion hidronium ( H3O+). pH rendah menunjukkan tingginya konsentrasi ion hidronium sedangkan pH tinggi menunjukkan konsentrasi yang rendah (Anonim, 2011)
pH = -
log10(H+) = log +
Istilah pH merupakan singkatan dari
‘’daya H’’ (power of Hydrogen). Semakin rendah pHnya, makin besar konsentrasi
ion hidrogennya. Larutan netral memiliki pH 7, sedangkan keasaman maksimal dalam
larutan berpelarut air adalah pH 1. Nilai pH diatas 7 mengidentifikasikan
larutan basa sedangkan kebasaan maksimal dilambangkan dengan pH 14. (George,
2005)
Untuk mempertahankan pH dalam
rentang fisiologis yang sempit, kapasitas pendapar jangka pendek harus
menetralkan asam-asam yang dihasilkan, dan tindakan-tindakan korektif jangka
panjang harus menghilangkan asam secara permanen, tetapi secara terus-menerus.
(Ronald, 2004)
·
Teori tentang asam dan
basa ada 3 yaitu (Anonim,2011) :
1. Arrhenius (Svante August
Arrhenius)
Asam adalah suatu zat/bahan yang
bila dilarutkan dalam air akan melepaskan ion H+
HA + H2O H3O + A
Basa adalah suatu bahan/zat yang
bila dilarutkann dalam air akan melepaskan ion OH-
BOH + H2O B+aq + OH-
2. Bronsted dan Lowry
Asam
adalah baik ion atau molekul yang dapat melepaskan proton atau donor
proton. Basa adalah baik ion atau molekul yang dapat menerima proton atau
akseptor proton.
HCl + NH3 NH4+ + Cl-
Setiap asam atau basa mempunyai basa
atau asam kunjugasi. (Anonim, 2011)
3. Lewis
Asam
adalah suatu sepsis yang dapat menerima pasangan electron, sedang basa adalah
suatu spesies yang dapat menyumbangkan pasangan elektronnya. (Anonim,2011).
·
Metode yang umum
digunakan dalam penentuan pH ada dua yaitu (Anonim, 2011) :
1. Metode Kolorimetri
Metode
ini didasarkan pada penggunaan indicator, dimana indicator ini bersifat asam lemah
atau basa lemah.
2. Metode Potensiometri
Metode
ini adalah metode yang paling akurat. Penggunaan metode potensiometri dalam
mengukur pH didasarkan pada pengukuran beda potensial elektrik
antara dua elektroda.
Dapar atau larutan
penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan harga pH jika ke dalam
larutan tersebut ditambahkan sejumlah kecil asam, basa atau dilakukan
pengenceran. Larutan dapar yang banyak kita dapati merupakan
campuran asam lemah dengan salah satu garamnya yang larut dan berasal dari basa
kuat atau basa lemah dengan salah satu garamnya yang larut dan berasal dari
asam kuat (George, 2005).
Sistem dapar yang dipilih
seharusnya memiliki kemampuan yang cukup untuk menjaga pH selama jangka waktu
yang telah ditentukan sesuai dengan jangka kestabilan dan sediaan. (Anonim,
2011)
Cara
menghitung jumlah bahan yang digunakan dalam pembuatan bahan adalah dengan
menggunakan persamaan Henderson-Hasselbach sebagai berikut (Anonim, 2011) :
·
Untuk asam :
pH = pKa + log
·
Untuk basa :
pH = pKa + log
Dapar adalah larutan yang dapat
mempertahankan harga pH tertentu terhadap usaha mengubah pH seperti penambahan
asam, basa atau pengenceran. Larutan dapar terdiri dari 2 tipe yaitu (Mimi
Syahputri, 1989):
1. Asam
lemah dengan basa konjugasinya
2. Basa
lemah dengan basa konjugasinya (garamnya).
Mekanisme sebagai pendapar dapat
digambarkan oleh larutan dapar asam asetat (CH3COOH) dan natrium
asetat. Cara menghitung jumlah bahan yang digunakan dalam pembuatan bahan
adalah dengan menggunakan persamaan Henderson-Hasselbach sebagai berikut
(Ronald, 1995):
·
Untuk asam :
Ph = pKa+log garam/ asam
·
Untuk basa :
pH= pKa+ log basa/garam
BAB
III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
1. pH indikator
universal 11. NaCl
2.
HCL 12.
Tabung Reaksi
3.
H2SO4 13.
Erlemeyer volume 50/100 mL
4.
HCH3COO 14.
Pipet ukur 10 ml
5.
NaOH 15.
Pipet ukur 5 ml
6.
NH4OH 16.
Kaca arloji
7.
NaCH3COO 17. Corong Kaca
8.
Asam borak 18.
Rak tabung reaksi
9.
NH4Cl 19.
Pipet biasa
10.
Na2SO3
3.2
Cara Kerja
1. Bersihkan 10
buah tabung reaksi dengan deterjen dan keringkan.
2. Letakkan di
rak tabung reaksi dengan mulut tabung ke atas.
3. Pipe lebih
kurang 2 mL larutan yang telah disediakan ke dalam masing-masing
tabung reaksi.
tabung reaksi.
4. Tentukan pH
dengan menggunakan pH indikator universal.
5. Hitung
konsentrasi masing-masing larutan di atas ( dalam laporan lengkap ).
BAB
IV
HASIL
PENGAMATAN
4.1 Laporan Gambar
NO
|
Nama larutan
|
pH
|
Golongan
|
Konsentrasi
(molaritas) |
1
|
H3BO3
|
7
|
Netral
|
1
x 10 -7 M
|
2
|
H2SO4
|
1
|
Asam
kuat
|
1
x10 -1 M
|
3
|
Natrium
Asetat
|
9
|
Basa
kuat
|
1
x 10-1 M
|
4
|
Garam
dapur
|
7
|
Netral
|
1
x 10 -7 M
|
5
|
NH4Cl
|
7
|
Netral
|
1
x 10 -7 M
|
6
|
NaOH
|
12
|
Basa
kuat
|
1
x 10 -2 M
|
7
|
Na2SO4
|
8
|
Basa
lemah
|
1
x 10 -8 M
|
8
|
HCl
|
1
|
Asam
kuat
|
1
x 10 -1 M
|
Hasil
perhitungan konsentrasi
1.
Dik : pH larutan H3BO3
=7
Dit :
Konsentrasi larutan H3BO3 ?
Jwb
: pH = 7
Larutan ini bersifat netral,
sehingga konsentrasi yang diperoleh yaitu 10-7 M..
H3BO3 merupakan garam dari basa kuat dan asam kuat. Garam seperti ini
merupakan elektrolit kuat terurai menjadi kation dan anion pembentuknya.
H3BO3 merupakan garam dari basa kuat dan asam kuat. Garam seperti ini
merupakan elektrolit kuat terurai menjadi kation dan anion pembentuknya.
2.
Dik : pH larutan H2SO4
= 1
Dit :
Konsentrasi larutan H2SO4 ?
Jwb :
pH = 1
[H+] = 1-log 1 = -log10-1
= 10-1 M
3.
Dik : pH larutan Natrium
Asetat = 9
Dit : Konsentrasi larutan Natrium Asetat ?
Jwb :
pH = 9
pH
= 14 – POH
pOH = 14 – PH
= 14 – 9 = 5
pOH = 5 – log 1 = - log 10-5
[OH-] = 10-5 M = 0,00001 M
[OH-]
(10-5)2 = 10-14/ 10-5 x Mg
Mg
= 10-10/ 10-9 =10-1 M = 0,1 M
4.
Dik : pH larutan Garam dapur = 7
Dit :
Konsentrasi larutan Garam dapur ?
Jwb :
pH = 7
Larutan ini bersifat
netral, sehingga konsentrasi yang diperoleh yaitu 10-7 M..
Natrium klorida merupakan garam dari basa kuat dan asam kuat. Garam seperti ini
merupakan elektrolit kuat terurai menjadi kation dan anion pembentuknya.
Natrium klorida merupakan garam dari basa kuat dan asam kuat. Garam seperti ini
merupakan elektrolit kuat terurai menjadi kation dan anion pembentuknya.
5.
Dik : pH larutan NH4Cl = 7
Dit : Konsentrasi larutan NH4Cl?
Jwb :
pH = 7
Larutan ini bersifat netral,
sehingga konsentrasi yang diperoleh yaitu 10-7 M..
NH4Cl merupakan garam dari basa kuat dan asam kuat. Garam seperti ini
merupakan elektrolit kuat terurai menjadi kation dan anion pembentuknya.
NH4Cl merupakan garam dari basa kuat dan asam kuat. Garam seperti ini
merupakan elektrolit kuat terurai menjadi kation dan anion pembentuknya.
6.
Dik : pH larutan NaOH = 12
Dit :
Konsentrasi larutan NaOH ?
Jwb :
pH = 12
pOH = 14 – 12 = 2-log 1
= 10-2
[OH-] = 10-2 M
7.
Dik : pH larutan Na2SO4 = 8
Dit :
Konsentrasi larutan NH4Cl?
Jwb :
pH = 8
[H+] = 8-log 1 = -log10-8
= 10-8 M
8.
Dik : pH larutan HCl = 1
Dit :
Konsentrasi larutan HCl ?
Jwb :
pH = 1
[H+] = 1-log 1 = -log 10-1
= 10-1 M
BAB
V
PEMBAHASAN
Dalam hasil percobaan,
pada tabung reaksi I dimasukkan H3BO3. PH H3BO3
yang didapat 7. Hal ini didapat dengan menggunakan indicator universal
dengan cara memasukkan asam H3BO3 ke dalam tabung reaksi
kira – kira 2 ml kemudian masukkan indicator universal ke dalam tabung reaksi
sehingga indicator mengalami perubahan warna kemudian dicocokkan ke dalam table
ph asam-basa.Maka didapatkan pH 7 dan dihitung konsentrasi yang diperoleh yaitu
10-7. Dari percobaan yang diperolah terbukti bahwa asam H3BO3 netral
dimana pH yang diperoleh yaitu 7.
Pada tabung reaksi II dimasukkan H2SO4. PH H2SO4
didapat 1. Hal ini didapat dengan menggunakan indicator universal dengan cara
memasukkan H2SO4 ke dalam tabung reaksi kira – kira 2 ml
kemudian masukkan indicator universal ke dalam tabung reaksi sehingga indicator
mengalami perubahan warna kemudian dicocokkan ke dalam tabel ph asam-basa. Maka
didapatkan pH 1 dan dihitung konsentrasi yang diperoleh yaitu 10-1..
H2SO4merupakan larutan asam kuat dimana Ph yang di
peroleh yaitu < 7. Dalam percobaan diperoleh Ph 1.
Pada tabung reaksi III dimasukkan Natrium Asetat. PH Natrium Asetat didapat
9. Hal ini didapat dengan menggunakan indicator universal dengan cara
memasukkan Natrium Asetat ke dalam tabung reaksi kira – kira
2 ml kemudian masukkan indicator universal ke dalam tabung reaksi, sehingga
indicator mengalami perubahan warna kemudian dicocokkan ke dalam tabel pH asam-
basa. Maka didapatkan pH 9, dan dihitung konsentrasinya yaitu 10-1 M. Natrium Asetat merupakan garam dari basa kuat dan asam lemah.
Pada tabung reaksi IV dimasukkan garam dapur. PH larutan garam dapur didapat
7.Hal ini didapat dengan menggunakan indicator universal dengan cara memasukkan
garam dapur ke dalam tabung reaksi kira – kira 2 ml kemudian masukkan indicator
universal ke dalam tabung reaksi sehingga indicator mengalami perubahan warna
kemudian dicocokkan ke dalam tabel ph asam basa. Maka didapatkan pH 7 dan
larutan ini bersifat netral, sehingga konsentrasi yang diperoleh yaitu 10-7..
Garam dapur merupakan larutan garam yang merupakan garam dari asam kuat dan
basa kuat. Garam seperti merupakan elektrolit kuat terurai menjadi kation dan
anion pembentuknya.
Pada tabung reaksi V dimasukkan NH4Cl. PH NH4Cl didapat
7. Hal ini didapat dengan menggunakan indicator universal dengan cara
memasukkan NH4Cl ke dalam tabung reaksi kira – kira 2 ml kemudian
masukkan indicator universal ke dalam tabung reaksi, sehingga indicator
mengalami perubahan warna kemudian dicocokkan ke dalam tabel pH asam- basa.
Maka didapatkan pH 7, dan larutan ini bersifat netral, sehinggal konsentrasinya yaitu 10-7 M.
Pada tabung reaksi VI dimasukkan NaOH. PH NaOH didapat12. Hal ini didapat
dengan menggunakan indicator universal dengan cara memasukkan NaOH ke dalam
tabung reaksi kira – kira 2 ml, kemudian masukkan indicator universal ke dalam
tabung reaksi sehingga indicator mengalami perubahan warna kemudian dicocokkan
ke dalam tabel ph asam-basa. Maka didapatkan pH 12, dan larutan ini bersifat
basa kuat, sehingga konsentrasi yang diperoleh yaitu 10-2 M..
Pada tabung reaksi VII dimasukkan Dikalium Na2SO4. pH
Na2SO4 didapat 8. Hal ini didapat dengan menggunakan
indicator universal dengan cara memasukkan larutan Na2SO4 ke
dalam tabung reaksi kira – kira 2 ml kemudian masukkan indicator universal ke
dalam tabung reaksi sehingga indicator mengalami perubahan warna, kemudian
dicocokkan ke dalam tabel ph asam-basa. Maka didapatkan pH 8 dan dihitung
konsentrasi yang diperoleh yaitu 10-8 M.. Na2SO4
merupakan yang bersifat basa lemah.
Pada tabung reaksi VIII dimasukkan HCl. PH HCl didapat 1. Hal ini didapat
dengan menggunakan indicator universal dengan cara memasukkan HCl ke dalam
tabung reaksi kira – kira 2 ml, kemudian masukkan indicator universal ke dalam
tabung reaksi sehingga indicator mengalami perubahan warna kemudian dicocokkan
ke dalam tabel ph asam-basa. Maka didapatkan pH 1, dan larutan ini bersifat
asam kuat, sehingga konsentrasi yang diperoleh yaitu 10-1 M..
BAB
VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
(menjawab tujuan)
·
Dengan adanya percobaan
praktikum ini, kami dapat mengetahui bagaimana memahami cara mengukur pH
larutan asam dan basa dengan menggunakan kertas indikator universal. Selain
itu, kami juga dapat mengetahui berapa nilai pH untuk asam dan berapa nilai pH
untuk basa, mengetahui cara mencari konsentrasi suatu larutan jika yang
diketahui hanya nilai pHnya, mengetahui larutan yang termasuk asam kuat atau
asam lemah dan larutan yang termasuk basa kuat atau basa lemah, juga mengetahui
pula bagaimana perbandingan nilai pH antara asam, basa, dan netral serta skala
pH secara keseluruhan
·
pH digunakan untuk
menentukan atau menunjukkan tingkat keasaman suatu larutan.
a. Untuk larutan asam pH<7
b. Untuk larutan netral pH=7
c. Untul larutan basa pH>7
·
Indikator adalah suatu
zat yang dapat digunakan sebagai penunjuk sifat asam basa larutan yang
ditunjukan dengan perbedaan warna indikator tersebut.
·
Rumus penentuan pH:
a. pH asam kuat :
[H+]
= n . [asam]
pH
= – log [H+]
b. pH asam lemah :
[H+]
=
pH
= – log [H+]
c. pH basa kuat :
[OH-]
= n . [basa]
pOH
= – log [OH-]
pH
= 14 – pOH
d. pH basa lemah :
[OH-]
=
pOH
= – log [OH-]
pH
= 14 – pOH
6.2 Saran
·
Sebaiknya praktikan harus mengerti apa yang dilakukan
dalam praktikum.
·
Sebaiknya praktikan harus tertib dalam melakukan
praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim .
2011. Penuntun Praktikum Farmasi Fisika I. Universitas Muslim
Fried, H. George. 2005. Schaum’s Outlines: Tss Biologi Edisi 2.
Erlangga. Jakarta
Indonesia. Makassar
Sacher, A. Ronald. 2004. Tinjauan Klinis Hasil
Pemeriksaan, Laboratorium. EGC. Jakarta
Syahputri, V. Mimi. 2007. Pemastian Mutu Obat. EGC . Jakarta