Monday, February 16, 2015

Laporan praktikum kima PH asam, basa dan garam


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA









                   Nama                           : M Inggit Fauzi
                        Npm                            : E1C013042
                        Prodi                           : Peternakan
                        Kelompok                   :1
                        Hari/jam                      : Rabu / 08.00-10.00
                        Tanggal                       : 6 November 2013
                        Ko-Ass                        : - Al-ardi
                                                              - Irma Hartati
                        Dosen                          : Drs. Syafnil, M.Si
                        Objek Praktikum         : PH ASAM, BASA DAN GARAM






Laboratorium Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu
2013




BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang
Pada praktikum yang telah kami lakukan melalui kertas / indikator    universal. Kami menghitung pH dari setiap larutan yang kami test, pH atau derajat keasaman digunakan untuk  menyatakan tingkat keasaman(atau kebebasan yang dimiliki oleh suatu larutan). Yang dimaksudkan “keasaman” disini adalah konsentrasi ion hidrogen (H+) dalmam pelarut air. Nilai pH berkisar dari 0 sampai 14. Suatu larutan dikatakan netral apabila memiliki pH=7.
Nilai pH>7 menunjukkan larutan memiliki sifat basa, sedangkan nilai pH<7 menunjukan keasaman.Nama pH berasal dari potential of hydrogen. Secara matematis, pH didefinisikan dengan pH = - log10[H + ]. Nilai pH 7 dikatakan netral karena pada air murni ion H+ terlarut danion OH- terlarut (sebagai tanda kebasaan) berada pada jumlah yangsama, yaitu 10-7 pada kesetimbangan. Penambahan senyawa ion H+ terlarut dari uatu asam akan mendesak kesetimbangan ke kiri (ion OH akan diikat oleh ion H+ membentuk air). Akibatnya terjadi  kelebihan ion hidrogen dan meningkatkan konsentrasinya. Umumnya indikator sederhana yang digunakan adalah kertas lakmus yang berubah menjadi merah bila keasamannya tinggi dan biru bila keasamannya rendah. Selain mengunakan kertas lakmus, indikator asam basa dapat diukur dengan pH meter yang bekerja berdasarkan prinsip elektrolit/konduktivitas suatu larutan.
1.2 Tujuan Praktikum
            Adapun tujuan kami melakukan praktikum ini adalah :
            1. Menentukan pH larutan dengan menggunakan pH indikator universal.
            2. Menghitung konsentrasi larutan dengan nilai pH tertentu.












BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

pH atau potensial Hydrogen adalah ukuran keasaman atau kebasaan dari
larutan air. pH dalam larutan kira-kira sama dengan negative logaritma dari konsentrasi ion hidronium ( H3O+). pH rendah menunjukkan tingginya konsentrasi ion hidronium  sedangkan pH tinggi menunjukkan konsentrasi yang rendah  (Anonim, 2011)
pH  =  - log10(H+) =  log +
Istilah pH merupakan singkatan dari ‘’daya H’’ (power of Hydrogen). Semakin rendah pHnya, makin besar konsentrasi ion hidrogennya. Larutan netral memiliki pH 7, sedangkan keasaman maksimal dalam larutan berpelarut air adalah pH 1. Nilai pH diatas 7 mengidentifikasikan larutan basa sedangkan kebasaan maksimal dilambangkan dengan pH 14. (George, 2005)
Untuk mempertahankan pH dalam rentang fisiologis yang sempit, kapasitas pendapar jangka pendek harus menetralkan asam-asam yang dihasilkan, dan tindakan-tindakan korektif jangka panjang harus menghilangkan asam secara permanen, tetapi secara terus-menerus. (Ronald, 2004)
·         Teori tentang asam dan basa ada 3 yaitu (Anonim,2011) :
1. Arrhenius (Svante August Arrhenius)
Asam adalah suatu zat/bahan yang bila dilarutkan dalam air akan melepaskan ion H+
HA  +  H2O           H3O  +  A
Basa adalah suatu bahan/zat yang bila dilarutkann dalam air akan melepaskan ion OH-
BOH  +  H2O              B+aq  +  OH-
2. Bronsted dan Lowry
Asam adalah baik ion atau molekul yang dapat melepaskan  proton atau donor proton. Basa adalah baik ion atau molekul yang dapat menerima proton atau akseptor proton.
HCl  +  NH3              NH4+  +  Cl-
Setiap asam atau basa mempunyai basa atau asam kunjugasi. (Anonim, 2011)
3. Lewis
Asam adalah suatu sepsis yang dapat menerima pasangan electron, sedang basa adalah suatu spesies yang dapat menyumbangkan pasangan elektronnya. (Anonim,2011).
·         Metode yang umum digunakan dalam penentuan pH ada dua yaitu (Anonim, 2011) :
1. Metode Kolorimetri
Metode ini didasarkan pada penggunaan indicator, dimana indicator ini bersifat asam lemah atau basa lemah.
2. Metode Potensiometri
Metode ini adalah metode yang paling akurat. Penggunaan metode potensiometri dalam mengukur pH didasarkan  pada pengukuran beda potensial elektrik antara dua elektroda.
Dapar atau larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan harga pH jika ke dalam larutan tersebut ditambahkan sejumlah kecil asam, basa atau dilakukan pengenceran. Larutan dapar yang banyak kita dapati  merupakan campuran asam lemah dengan salah satu garamnya yang larut dan berasal dari basa kuat atau basa lemah dengan salah satu garamnya yang larut dan berasal dari asam kuat (George, 2005).
Sistem dapar yang dipilih seharusnya memiliki kemampuan yang cukup untuk menjaga pH selama jangka waktu yang telah ditentukan sesuai dengan jangka kestabilan dan sediaan. (Anonim, 2011)
Cara menghitung jumlah bahan yang digunakan dalam pembuatan bahan adalah dengan menggunakan persamaan Henderson-Hasselbach sebagai berikut (Anonim, 2011) :
·         Untuk asam :
pH  =  pKa  +  log   
·         Untuk basa :
pH  =  pKa  +  log  
Dapar adalah larutan yang dapat mempertahankan harga pH tertentu terhadap usaha mengubah pH seperti penambahan asam, basa atau pengenceran. Larutan dapar terdiri dari 2 tipe yaitu (Mimi Syahputri, 1989):
1. Asam lemah dengan basa konjugasinya
2. Basa lemah dengan basa konjugasinya (garamnya).
Mekanisme sebagai pendapar dapat digambarkan oleh larutan dapar asam asetat (CH3COOH) dan natrium asetat. Cara menghitung jumlah bahan yang digunakan dalam pembuatan bahan adalah dengan menggunakan persamaan Henderson-Hasselbach sebagai berikut (Ronald, 1995):
·         Untuk asam :
            Ph = pKa+log garam/ asam
·         Untuk basa :
            pH= pKa+ log basa/garam
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
1. pH indikator universal                    11. NaCl
            2. HCL                                                12. Tabung Reaksi
            3. H2SO4                                             13. Erlemeyer volume 50/100 mL
            4. HCH3COO                                     14. Pipet ukur 10 ml
            5. NaOH                                             15. Pipet ukur 5 ml
            6. NH4OH                                           16. Kaca arloji
            7. NaCH3COO                                                17. Corong Kaca
            8. Asam borak                                     18. Rak tabung reaksi
            9. NH4Cl                                             19. Pipet biasa
            10. Na2SO3
3.2 Cara Kerja
1. Bersihkan 10 buah tabung reaksi dengan deterjen dan keringkan.
2. Letakkan di rak tabung reaksi dengan mulut tabung ke atas.
3. Pipe lebih kurang 2 mL larutan yang telah disediakan ke dalam masing-masing
                 tabung reaksi.
4. Tentukan pH dengan menggunakan pH indikator universal.
5. Hitung konsentrasi masing-masing larutan di atas ( dalam laporan lengkap ).
















BAB IV
HASIL PENGAMATAN
4.1 Laporan Gambar
           
NO
Nama larutan
pH
Golongan
Konsentrasi
(molaritas)
1
H3BO3
7
Netral
1 x 10 -7 M
2
H2SO4
1
Asam kuat
1 x10 -1  M
3
Natrium Asetat
9
Basa kuat
1 x 10-1  M
4
Garam dapur
7
Netral
1 x 10 -7 M
5
NH4Cl
7
Netral
1 x 10 -7 M
6
NaOH
12
Basa kuat
1 x 10 -2  M
7
Na2SO4
8
Basa lemah
1 x 10 -8  M
8
HCl
1
Asam kuat
1 x 10 -1  M


Hasil perhitungan konsentrasi
1. Dik  : pH larutan H3BO3 =7
    Dit   : Konsentrasi larutan H3BO3 ?
    Jwb  : pH = 7
   Larutan ini bersifat netral, sehingga konsentrasi yang diperoleh yaitu 10-7 M..   
   H3BO3 merupakan garam dari basa kuat dan asam kuat. Garam seperti ini
   merupakan elektrolit kuat terurai menjadi kation dan anion pembentuknya.
2. Dik  : pH larutan H2SO4 = 1
    Dit   : Konsentrasi larutan H2SO4 ?
    Jwb  : pH = 1
              [H+] = 1-log 1 = -log10-1
                      = 10-1 M
3. Dik  : pH larutan­­ Natrium Asetat = 9
    Dit   :  Konsentrasi larutan Natrium Asetat ?
    Jwb : pH = 9
  pH = 14 – POH
              pOH = 14 – PH
                      = 14 – 9 = 5
              pOH = 5 – log 1 = - log 10-5
  [OH-] = 10-5 M = 0,00001 M
   [OH-] 
   (10-5)2 =  10-14/ 10-5 x Mg
   Mg = 10-10/ 10-9 =10-1 M = 0,1 M
4. Dik : pH larutan Garam dapur = 7
    Dit   : Konsentrasi larutan Garam dapur ?
    Jwb  : pH = 7
   Larutan ini bersifat netral, sehingga konsentrasi yang diperoleh yaitu 10-7 M..   
   Natrium klorida merupakan garam dari basa kuat dan asam kuat. Garam seperti ini
   merupakan elektrolit kuat terurai menjadi kation dan anion pembentuknya.
5. Dik : pH larutan NH4Cl = 7
    Dit  : Konsentrasi larutan NH4Cl?
    Jwb  : pH = 7
   Larutan ini bersifat netral, sehingga konsentrasi yang diperoleh yaitu 10-7 M..   
   NH4Cl merupakan garam dari basa kuat dan asam kuat. Garam seperti ini
   merupakan elektrolit kuat terurai menjadi kation dan anion pembentuknya.
6. Dik  : pH larutan NaOH = 12
    Dit   : Konsentrasi larutan NaOH ?
    Jwb : pH = 12
              pOH = 14 – 12 = 2-log 1
                                     = 10-2
             [OH-] = 10-2 M
7. Dik : pH larutan Na2SO4 = 8
    Dit   : Konsentrasi larutan NH4Cl?
    Jwb  : pH = 8
              [H+] = 8-log 1 = -log10-8
                      = 10-8 M
8. Dik  : pH larutan HCl = 1
    Dit   : Konsentrasi larutan HCl ?
    Jwb : pH = 1
              [H+] = 1-log 1 = -log 10-1
                          = 10-1 M



BAB V
PEMBAHASAN

Dalam hasil percobaan, pada tabung reaksi I dimasukkan H3BO3. PH H3BO3 yang didapat 7. Hal ini didapat dengan menggunakan indicator universal dengan cara memasukkan asam H3BO3 ke dalam tabung reaksi kira – kira 2 ml kemudian masukkan indicator universal ke dalam tabung reaksi sehingga indicator mengalami perubahan warna kemudian dicocokkan ke dalam table ph asam-basa.Maka didapatkan pH 7 dan dihitung konsentrasi yang diperoleh yaitu 10-7. Dari percobaan yang diperolah terbukti bahwa asam H3BO3 netral dimana pH yang diperoleh yaitu 7.
            Pada tabung reaksi II dimasukkan H2SO4. PH H2SO4 didapat 1. Hal ini didapat dengan menggunakan indicator universal dengan cara memasukkan H2SO4 ke dalam tabung reaksi kira – kira 2 ml kemudian masukkan indicator universal ke dalam tabung reaksi sehingga indicator mengalami perubahan warna kemudian dicocokkan ke dalam tabel ph asam-basa. Maka didapatkan pH 1 dan dihitung konsentrasi yang diperoleh yaitu 10-1.. H2SO4merupakan larutan asam kuat dimana Ph yang di peroleh yaitu < 7. Dalam percobaan diperoleh Ph 1. 
            Pada tabung reaksi III dimasukkan Natrium Asetat. PH Natrium Asetat didapat 9. Hal ini didapat dengan menggunakan indicator universal dengan cara memasukkan Natrium  Asetat ke dalam tabung reaksi kira – kira 2 ml kemudian masukkan indicator universal ke dalam tabung reaksi, sehingga indicator mengalami perubahan warna kemudian dicocokkan ke dalam tabel pH asam- basa. Maka didapatkan pH 9, dan dihitung konsentrasinya yaitu 10-1 M. Natrium Asetat merupakan garam dari basa kuat dan asam lemah.
            Pada tabung reaksi IV dimasukkan garam dapur. PH larutan garam dapur didapat 7.Hal ini didapat dengan menggunakan indicator universal dengan cara memasukkan garam dapur ke dalam tabung reaksi kira – kira 2 ml kemudian masukkan indicator universal ke dalam tabung reaksi sehingga indicator mengalami perubahan warna kemudian dicocokkan ke dalam tabel ph asam basa. Maka didapatkan pH 7 dan larutan ini bersifat netral, sehingga konsentrasi yang diperoleh yaitu 10-7.. Garam dapur merupakan larutan garam yang merupakan garam dari asam kuat dan basa kuat. Garam seperti merupakan elektrolit kuat terurai menjadi kation dan anion pembentuknya.
            Pada tabung reaksi V dimasukkan NH4Cl. PH NH4Cl didapat 7. Hal ini didapat dengan menggunakan indicator universal dengan cara memasukkan NH4Cl ke dalam tabung reaksi kira – kira 2 ml kemudian masukkan indicator universal ke dalam tabung reaksi, sehingga indicator mengalami perubahan warna kemudian dicocokkan ke dalam tabel pH asam- basa. Maka didapatkan pH 7, dan larutan ini bersifat netral, sehinggal  konsentrasinya yaitu 10-7 M.
            Pada tabung reaksi VI dimasukkan NaOH. PH NaOH didapat12. Hal ini didapat dengan menggunakan indicator universal dengan cara memasukkan NaOH ke dalam tabung reaksi kira – kira 2 ml, kemudian masukkan indicator universal ke dalam tabung reaksi sehingga indicator mengalami perubahan warna kemudian dicocokkan ke dalam tabel ph asam-basa. Maka didapatkan pH 12, dan larutan ini bersifat basa kuat, sehingga konsentrasi yang diperoleh yaitu 10-2 M..
            Pada tabung reaksi VII dimasukkan Dikalium Na2SO4. pH Na2SO4 didapat 8. Hal ini didapat dengan menggunakan indicator universal dengan cara memasukkan larutan Na2SO4 ke dalam tabung reaksi kira – kira 2 ml kemudian masukkan indicator universal ke dalam tabung reaksi sehingga indicator mengalami perubahan warna, kemudian dicocokkan ke dalam tabel ph asam-basa. Maka didapatkan pH 8 dan dihitung konsentrasi yang diperoleh yaitu 10-8 M.. Na2SO4 merupakan yang bersifat basa lemah.
            Pada tabung reaksi VIII dimasukkan HCl. PH HCl didapat 1. Hal ini didapat dengan menggunakan indicator universal dengan cara memasukkan HCl ke dalam tabung reaksi kira – kira 2 ml, kemudian masukkan indicator universal ke dalam tabung reaksi sehingga indicator mengalami perubahan warna kemudian dicocokkan ke dalam tabel ph asam-basa. Maka didapatkan pH 1, dan larutan ini bersifat asam kuat, sehingga konsentrasi yang diperoleh yaitu 10-1 M..























BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan (menjawab tujuan)
·         Dengan adanya percobaan praktikum ini, kami dapat mengetahui bagaimana memahami cara mengukur pH larutan asam dan basa dengan menggunakan kertas indikator universal. Selain itu, kami juga dapat mengetahui berapa nilai pH untuk asam dan berapa nilai pH untuk basa, mengetahui cara mencari konsentrasi suatu larutan jika yang diketahui hanya nilai pHnya, mengetahui larutan yang termasuk asam kuat atau asam lemah dan larutan yang termasuk basa kuat atau basa lemah, juga mengetahui pula bagaimana perbandingan nilai pH antara asam, basa, dan netral serta skala pH secara keseluruhan
·         pH digunakan untuk menentukan atau menunjukkan tingkat keasaman suatu larutan.
a. Untuk larutan asam pH<7
b. Untuk larutan netral pH=7
c. Untul larutan basa pH>7
·         Indikator adalah suatu zat yang dapat digunakan sebagai penunjuk sifat asam basa larutan yang ditunjukan dengan perbedaan warna indikator tersebut.
·         Rumus penentuan pH:
a. pH asam kuat :
[H+] = n . [asam]
pH = – log [H+]
b. pH asam lemah :
[H+] =
pH = – log [H+]
c. pH basa kuat :
[OH-] = n . [basa]
pOH = – log [OH-]
pH = 14 – pOH
d. pH basa lemah :
[OH-] =
pOH = – log [OH-]
pH = 14 – pOH

6.2 Saran
·         Sebaiknya praktikan harus mengerti apa yang dilakukan dalam praktikum.
·         Sebaiknya praktikan harus tertib dalam melakukan praktikum.
           







DAFTAR PUSTAKA
Anonim . 2011.     Penuntun    Praktikum    Farmasi   Fisika   I.   Universitas  Muslim
Fried, H. George. 2005. Schaum’s Outlines: Tss Biologi Edisi 2. Erlangga. Jakarta
            Indonesia. Makassar
Sacher, A. Ronald. 2004. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan, Laboratorium. EGC. Jakarta
Syahputri, V. Mimi. 2007. Pemastian Mutu Obat. EGC . Jakarta