LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA
Nama : M Inggit Fauzi
Npm : E1C013042
Prodi : Peternakan
Kelompok :1
Hari/jam : Rabu / 08.00-10.00
Tanggal : 23 Oktober 2013
Ko-Ass : - Al-arbi
- Irma Hartati
Dosen : Drs. Syafnil, M.Si
Objek Praktikum : PENGENALAN ALAT - ALAT LABORATORIUM
Npm : E1C013042
Prodi : Peternakan
Kelompok :1
Hari/jam : Rabu / 08.00-10.00
Tanggal : 23 Oktober 2013
Ko-Ass : - Al-arbi
- Irma Hartati
Dosen : Drs. Syafnil, M.Si
Objek Praktikum : PENGENALAN ALAT - ALAT LABORATORIUM
Laboratorium
Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu
2013
Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu
2013
BAB
I
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Laboratorium adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun
pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya
kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali. Laboratorium ilmiah biasanya
dibedakan menurut disiplin ilmunya, misalnya laboratorium fisika, laboratorium kimia,
laboratorium biokimia,
laboratorium komputer, dan
laboratorium bahasa. Selain
itu, peralatan yang ada di dalam
Laboratorium juga dapat mengakibatkan bahaya yang tak jarang berisiko tinggi
bagi Praktikan yang sedang melakukan praktikum jika tidak mengetahui cara dan
prosedur penggunaan alat yang akan digunakan. Setiap percobaan kita selalu
menggunakan peralatan yang berbeda atau meskipun sama tapi ukurannya berbeda.
Misalnya untuk mengambil larutan dalam jumlah sedikit kita harus menggunakan
gelas ukur bukan beaker glass ataupun erlenmeyer karena ketelitian gelas ukur
yang tinggi dan memang untuk mengukur zat cair serta mudah digunakan, sedangkan
beaker glass hanya sebagai wadah atu tempat larutan atau sampel, meskipun
terdapat skala pada beaker glass namun skala ini tidak akurat dan tidak boleh
digunakan untuk mengukur sampel yang sangat sensituf. Begitu pula dengan
prosedur percobaan yang lain, kita harus bisa menyesuaikan dan menggunakan
peralatan untuk praktikum tersebut.
Alat adalah suatu benda yang dipakai
untuk mengerjakan sesuatu, perkakas, perabot, yang dipakai untuk mencapai
maksud. Hal yang harus diperhatikan adalah kebersihan dari alat yang digunakan.
Kebersihan dari alat dapat mengganggu hasil pratikum. Apabila alat yang digunakan
tersebut tidak bersih, maka akan terjadi hal - hal yang tidak diinginkan.
Contohnya jika pada alat - alat tersebut masih tersisa zat - zat kimia, maka
zat tersebut dapat saja bereaksi dengan zat yang kita gunakan sesudahnya dan
dapat mengakibatkan kegagalan dalam pratikum.
Kesalahan dalam penggunaan
alat dan bahan dapat menimbulkan hasil yang didapat tidak akurat dalam hal ilmu
statistika kesalahan seperti ini digolongkan dalam galat pasti. Oleh karena
itu, pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan harus mutlak
dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di laboratorium kimia.
Bukan hal yang mustahil bila terjadi kecelakaan di dalam laboratorium karena
kesalahan dalam pemakaian dan penggunaan alat - alat dan bahan yang dilakukan dalam
suatu pratikum yang berhubungan dengan bahan kimia berbahaya, disamping itu,
pemilihan jenis alat yang akan digunakan dalam penelitian disesuaikan dengan
tujuan penelitian. Agar penelitian berjalan lancar.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan kami melakukan praktikum ini adalah :
Adapun tujuan kami melakukan praktikum ini adalah :
1. Mahasiswa dapat mengetahui nama dan fungsi
alat-alat laboratorium.
2. Mahasiswa dapat mengetahui jenis, sifat dan fungsi zat kimia.
3. Mahasiswa dapat mengetahui cara penggunaan beberapa alat-alat laboratorium.
2. Mahasiswa dapat mengetahui jenis, sifat dan fungsi zat kimia.
3. Mahasiswa dapat mengetahui cara penggunaan beberapa alat-alat laboratorium.
BAB
II
Tinjauan
Pustaka
Pada dasarnya setiap
alat memiliki nama yang
menunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika
alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya.
Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya
diakhiri dengan kata meter seperti thermometer, hygrometer, dan
spektrofotometer. Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis,
biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph, barograph (Firebiology,
2007).
Sebelum melakukan
praktikum, terlebih dahulu kita harus mengenal atau mengetahui tentang
alat-alat yang digunakan dalam melakukan praktikum tersebut. Hal ini berguna
untuk mempermudah kita dalam melaksanakan percobaan, sehingga resiko kecelakaan
di laboratorium dapat ditanggulangi. Kebersihan dan kesempurnaan alat sangat penting untuk bekerja di
laboratorium. Alat yang kelihatan secara kasat mata, belum tentu bersih,
tergantung pada pemahaman seorang analis mengenai apa artinya bersih. Alat kaca
seperti gelas piala atau erlenmeyer paling baik dibersihkan dengan sabun atau
deterjen sintetik. Pipet, buret, dan labu volumetrik mungkin memerlukan larutan
deterjen panas untuk bisa bersih benar (Day &
Underwood, 1998).
Ketetapan hasil analisa kimia sangat
tergantung pada mutu bahan kimia dan peralatan yang dipergunakan, disamping
pengertian pelaksanaan tentang dasar analisa yang sedang dikerjakan serta
kecermatan dan ketelitian kerjanya sendiri. Ketelitian dan kecermatan kerja,
selain merupakan sifat pribadi seseorang akan dapat pula diperoleh karena
bertambahnya pengamatan kerja seseorang sehingga menjadi kebiasaan yang berguna
bagi kelancaran kerjanya. Penanganan bahan kimia dan peralatan pokok yang
banyak dipergunakan merupakan persyaratan penting demi keselamatan dan hasilnya
pekerjaan analisa kimia (Day & Underwood, 1998).
Analisa kimia menentukan macam,
struktur, dan jumlah zat, maka setiap cabang kegiatan manusia yang menyangkut
materi, langsung atau tidak langsung memerlukan analisa kimia. Yang dimaksud dengan
cabang kegiatan adalah segala sesuatu yang manusia, termasuk ilmu pengetahuan,
perdagangan, perindustrian, pencegahan penyakit dan penyembuhan si sakit,
produksi bahan pangan, penyemaian, pengolahan, peran, olahraga, penyusutan
kejahatan, dan sebagainya (Harjadi, 1990).
Dalam mengukur suatu zat atau benda
hendaknya menggunakan suatu alat, alat yang digunakan mengukur suatu zat dalam
kimia adalah gelas ukur, akan tetapi hasil pengukuran dari gelas ukur sangat
kurang tepat, sehingga dalam penggunaannya tidaklah terlalu teliti. Salah satu
contoh alat pengukuran lain yang mempunyai tingkat ketelitian lebih baik dari
pipet isap, namun pengukuran dengan pipet sendiri tidak terlepas dari kesalahan
(Rohman, 1998).
BAB
III
Metodologi
3.1 Alat dan
Bahan
1. Gelas piala 19. Corong
2. Erlemeyer 20. Rak Tabung Reaksi
2. Erlemeyer 20. Rak Tabung Reaksi
3. Labu Ukur 21. Penjepit Tabung Reaksi
4. Petridish 22. Statif dan Klem
5. Gelas Ukur 23. Sikat Tabung Reaksi
6. Kaca Arloji 24.
Segitiga
7. Tabung Reaksi 25. Bola Hisap
8. Cawan Penguap 26. Lampu Spiritus
9. Mortall/alu 27.
Bunsen
10. Krush 28. Kaki Tiga
11. Pipet Tetes 29.
Botol Semprot
12. Pipet Volum 30. Kawat Kasa
13. Pipet Gondok 31. Klem
Utilitas
14. Batang Pengaduk 32. Oven
15. Sudip 33. Tanur
16. Corong Pisah 34. Hot Plate
17. Desikator 35. Timbangan
18. Buret
3.2 Cara Kerja
a. Siapkan alat tulis yang di
perlukan.
b. Perhatikan co-ass.
c. mendengarkan apa yang di
sampaikan oleh co-ass tentang fungsi dari alat-alat
laboratorium.
laboratorium.
d. Catat apa saja yang di sampaikan
oleh co-ass buku Penuntun Praktikum Kimia yaitu
di laporan sementara halaman 11-15 tentang fungsi dari alat-alat laboratorium
tersebut.
di laporan sementara halaman 11-15 tentang fungsi dari alat-alat laboratorium
tersebut.
e. Selesai.
BAB
IV
Hasil
Pengamatan
4.1 Laporan
Gambar
a. Peralatan Gelas
No
|
Nama Alat
|
Gambar
|
1
|
Gelas Piala
|
|
2
|
Erlemeyer
|
|
3
|
Labu Ukur
|
|
4
|
Petridish
|
|
5
|
Gelas Ukur
|
|
6
|
Kaca Arloji
|
|
7
|
Tabung Reaksi
|
|
8
|
Cawan Penguap
|
|
9
|
Mortal/alu
|
|
10
|
Krush
|
|
11
|
Pipet Tetes
|
|
12
|
Pipet Volum
|
|
13
|
Pipet Gondok
|
|
14
|
Batang Pengaduk
|
|
15
|
Sudip
|
|
16
|
Corong Pisah
|
|
17
|
Desikator
|
|
18
|
Buret
|
|
19
|
Corong
|
|
b. Peralatan Non Gelas
1
|
Rak Tabung Reaksi
|
|
2
|
Penjepit Tabung Reaksi
|
|
3
|
Statif dan Klem
|
|
4
|
Sikat Tabung Reaksi
|
|
5
|
Segitiga
|
|
6
|
Bola Hisap
|
|
7
|
Lampu Spiritus
|
|
8
|
Bunsen
|
|
9
|
Kaki Tiga
|
|
10
|
Botol Semprot
|
|
11
|
Kawat Kasa
|
|
12
|
Klem Utilitas
|
|
13
|
Oven
|
|
14
|
Tanur
|
|
15
|
Hot Plate
|
|
16
|
Timbangan Analitis
|
|
BAB
V
Pembahasan
A. Peralatan Gelas
Alat-alat gelas antara lain sebagai
berikut :
1.
Gelas Piala
Gelas
piala berfungsi untuk tempat menyimpan.
2.
Erlemeyer
Berfungsi sebagai :
1. Tempat mereaksikan
zat atau mencampurkan zat.
2. Digunakan sebagai
tempat yang dititrasi.
3.
Labu Ukur
Labu
ukur berfungsi untuk tempat membuat
larutan atau tempat
mengencerkan larutan.
4. Petridish
Petridish
berfungsi untuk mengembangbiakkan mikroba.
5.
Gelas Ukur
Gelas ukur berfungsi
untuk mengukur volume larutan.
6.
Kaca Arlogi
Kaca arlogi berfungsi
untuk wadah menimbang.
7.
Tabung Reaksi
Tabung reaksi berfungsi
untuk mereaksikan dua atau lebih zat dalam skala kecil.
8. Cawan Penguap
Cawan
penguap berfungsi untuk mengeringkan suatu bahan dari oven atau
desikator.
desikator.
9. Mortal/alu
Mortal
berfungsi untuk menghaluskan zat yang masih bersifat padat atau
kristal.
kristal.
10. Krush
Krush
berfungsi sebagai wadah untuk menentukan kadar abu(proses untuk
menentukan kandungan mineral yang ada di dalam bahan.
menentukan kandungan mineral yang ada di dalam bahan.
11. Pipet Tetes
Pipet
tetes berfungsi untuk meneteskan atau mengambil larutan dalam jumlah
kecil.
12. Pipet Volum
Pipet
volum berfungsi untuk mengatur volume larutan.
13. Pipet Gondok
Pipet
gondok berfungsi untuk mengambil larutan
dengan volume tertentu.
14.
Batang Pengaduk
Batang
pengaduk berfungsi untuk mengocok atau mengaduk sesuatu bahan di
dalam larutan.
dalam larutan.
15. Sudip
Sudip
berfungsi untuk mengambil suatu bahan-bahan kimia dalam bentuk
sebuk atau padatan.
sebuk atau padatan.
16. Corong Pisah
Corong
pisah berfungsi untuk memisahkan dua larutan yang tidak tercampur
karena perbedaan massa jenis.
karena perbedaan massa jenis.
17. Desikator
Desikator
berfungsi untuk menyimpan bahan-bahan yang bebas air dan
mengeringkan zat-zat dalam laboratorium.
mengeringkan zat-zat dalam laboratorium.
18. Buret
Buret
berfungsi untuk titrasi tapi dalam keadaan tertentu dapat digunakan
untuk mengukur volume suatu larutan.
untuk mengukur volume suatu larutan.
19. Corong
Corong
berfungsi untuk memasukkan atau memindahkan larutan dari suatu
tempat ke tempat lain dan diguakan pula untuk proses penyaringan setelah
digunakan kertas saring pada bagian atasnya.
tempat ke tempat lain dan diguakan pula untuk proses penyaringan setelah
digunakan kertas saring pada bagian atasnya.
B.
Peralatan Non Gelas
Peralatan non gelas antara lain
sebagai berikut :
1.
Rak Tabung Reaksi
Rak tabung reaksi
berfungsi untuk tempat tabung reaksi.
2.
Penjepit Tabung Reaksi
Penjepit tabung reaksi
berfungsi untuk menjepit tabung reaksi.
3.
Statif dan Klem
Statif dan klem
berfungsi untuk mengunggah buret dalam proses titrasi.
4.
Sikat Tabung Reaksi
Sikat tabung reaksi
berfungsi untuk menyikat tabung reaksi saat mencuci.
5.
Segitiga
Segitiga
berfungsi untuk tempat menempatkan gelas piala atau erlemeyer
ketika di panaskan.
6. Bola Hisap
Bola
hisap berfungsi untuk menghisap larutan yang akan di pindahkan dari
botol larutan.
botol larutan.
7. Lampu Spiritus
Lampu spiritus berfungsi
untuk membakar zat atau memanaskan larutan.
8.
Bunsen
Bunsen
berfungsi untuk memanaskan larutan dan dapat pula digunakan
sterilisasi dalam suatu proses.
sterilisasi dalam suatu proses.
9. Kaki Tiga
Kaki tiga berfungsi
untuk penyanggah pembakaran spiritus atau gelas kimia.
10. Botol Semprot
Botol semprot berfungsi
untuk meletakkan aquades/heksen.
11.
Kawat Kasa
Kawat
kasa berfungsi sebagai alas untuk menahan labu atau gelas piala pada
waktu pemanasan dengan menggunakan pemanasan spiritus atau bungsen.
waktu pemanasan dengan menggunakan pemanasan spiritus atau bungsen.
12. Klem Utilitas
Klem utilitas berfungsi
untuk penjepit gelas erlemeyer.
13.
Oven
Oven
berfungsi untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan juga di
gunakan untuk mengeringkan bahan-bahan dalam keadaan basah.
gunakan untuk mengeringkan bahan-bahan dalam keadaan basah.
14. Tanur
Tanur berfungsi untuk menentukan
kadar abu.
15.
Hot Plate
Hot plate berfungsi
untuk memanaskan
16.
Timbangan analitis
Timbangan annalitis
berfungsi untuk menimbang bahan-bahan.
BAB
VI
Penutup
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan
pengenalan alat di laboratorium, dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1.
Dengan mengetahui fungsi dan cara kerja alat dapat memperalancar suatu percobaan.
2. Dengan
pengenalan alat kita dapat mengetahui fungsi dan cara kerja dari alat-alat yang
diguanakan.
diguanakan.
3. Pengenalan
alat merupakan langkah pertama sebelum melakukan suatu percobaan.
6.2 Saran
Saran untuk laboratorium, sebaiknya
alat-alat yang ada di laboratorium lebih
diperhatikan dan dirawat lagi agar saat praktikum, agar bisa dipergunakan dengan baik dan maksimal tanpa ada kekurangan.
diperhatikan dan dirawat lagi agar saat praktikum, agar bisa dipergunakan dengan baik dan maksimal tanpa ada kekurangan.
DAFTAR
PUSTAKA
Day, R.A. Jr. and A.L. Underwood. 1998. Kimia
Analisis Kuantitatif. Edisi Revisi,
Terjemahan R. Soendoro dkk. Erlangga. Jakarta. Dicky, D.P. 2012. Pengenalan alat-
alat Laboratorium. dsikreatif.blogspot.com
Terjemahan R. Soendoro dkk. Erlangga. Jakarta. Dicky, D.P. 2012. Pengenalan alat-
alat Laboratorium. dsikreatif.blogspot.com
Harjadi ,W. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar.
PT. Grammedia. Jakarta.
Rohman, Taufiqur. 1998, Penanganan Bahan Kimia
Dengan Alat Gelas Kimia Serta
Penanganan Korban Akibat Kontak Dengan Bahan Kimia. Makalah
Penanganan Korban Akibat Kontak Dengan Bahan Kimia. Makalah
Feribiology. 2007, teknik pengenalan, penyiapan dan penggunaan alat laboratorium
mikrobiologi. http://firebiology07.wordpress.com
mikrobiologi. http://firebiology07.wordpress.com
No comments:
Post a Comment