Saturday, October 17, 2015

laporan praktikum kimia pengenalan alat alat laboratorium


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA











Nama                           : M Inggit Fauzi
            Npm                            : E1C013042
            Prodi                           : Peternakan
            Kelompok                   :1
            Hari/jam                      : Rabu / 08.00-10.00
            Tanggal                       : 23 Oktober 2013
            Ko-Ass                        : - Al-arbi
                                                  - Irma Hartati
            Dosen                          : Drs. Syafnil, M.Si
            Objek Praktikum         : PENGENALAN ALAT - ALAT LABORATORIUM


Laboratorium Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu
2013



BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang
Laboratorium adalah tempat riset ilmiah, eksperimenpengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali. Laboratorium ilmiah biasanya dibedakan menurut disiplin ilmunya, misalnya laboratorium fisika, laboratorium kimia, laboratorium biokimia, laboratorium komputer, dan laboratorium bahasa. Selain itu,  peralatan yang ada di dalam Laboratorium juga dapat mengakibatkan bahaya yang tak jarang berisiko tinggi bagi Praktikan yang sedang melakukan praktikum jika tidak mengetahui cara dan prosedur penggunaan alat yang akan digunakan. Setiap percobaan kita selalu menggunakan peralatan yang berbeda atau meskipun sama tapi ukurannya berbeda. Misalnya untuk mengambil larutan dalam jumlah sedikit kita harus menggunakan gelas ukur bukan beaker glass ataupun erlenmeyer karena ketelitian gelas ukur yang tinggi dan memang untuk mengukur zat cair serta mudah digunakan, sedangkan beaker glass hanya sebagai wadah atu tempat larutan atau sampel, meskipun terdapat skala pada beaker glass namun skala ini tidak akurat dan tidak boleh digunakan untuk mengukur sampel yang sangat sensituf. Begitu pula dengan prosedur percobaan yang lain, kita harus bisa menyesuaikan dan menggunakan peralatan untuk praktikum tersebut.
Alat adalah suatu benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu, perkakas, perabot, yang dipakai untuk mencapai maksud. Hal yang harus diperhatikan adalah kebersihan dari alat yang digunakan. Kebersihan dari alat dapat mengganggu hasil pratikum. Apabila alat yang digunakan tersebut tidak bersih, maka akan terjadi hal - hal yang tidak diinginkan. Contohnya jika pada alat - alat tersebut masih tersisa zat - zat kimia, maka zat tersebut dapat saja bereaksi dengan zat yang kita gunakan sesudahnya dan dapat mengakibatkan kegagalan dalam pratikum.
Kesalahan dalam  penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil yang didapat tidak akurat dalam hal ilmu statistika kesalahan seperti ini digolongkan dalam galat pasti. Oleh karena itu,  pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan harus mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di laboratorium kimia. Bukan hal yang mustahil bila terjadi kecelakaan di dalam laboratorium karena kesalahan dalam pemakaian dan penggunaan alat - alat dan bahan yang dilakukan dalam suatu pratikum yang berhubungan dengan bahan kimia berbahaya, disamping itu, pemilihan jenis alat yang akan digunakan dalam penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian. Agar penelitian berjalan lancar.
1.2 Tujuan Praktikum
            Adapun tujuan kami melakukan praktikum ini adalah :
      1. Mahasiswa dapat mengetahui nama dan fungsi alat-alat laboratorium.
      2. Mahasiswa dapat mengetahui jenis, sifat dan fungsi zat kimia.
      3. Mahasiswa dapat mengetahui cara penggunaan beberapa alat-alat laboratorium.





BAB II
Tinjauan Pustaka

Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti thermometer, hygrometer, dan spektrofotometer. Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph, barograph (Firebiology, 2007).
Sebelum melakukan praktikum, terlebih dahulu kita harus mengenal atau mengetahui tentang alat-alat yang digunakan dalam melakukan praktikum tersebut. Hal ini berguna untuk mempermudah kita dalam melaksanakan percobaan, sehingga resiko kecelakaan di laboratorium dapat ditanggulangi. Kebersihan dan kesempurnaan alat sangat penting untuk bekerja di laboratorium. Alat yang kelihatan secara kasat mata, belum tentu bersih, tergantung pada pemahaman seorang analis mengenai apa artinya bersih. Alat kaca seperti gelas piala atau erlenmeyer paling baik dibersihkan dengan sabun atau deterjen sintetik. Pipet, buret, dan labu volumetrik mungkin memerlukan larutan deterjen panas untuk bisa bersih benar (Day & Underwood, 1998).
Ketetapan hasil analisa kimia sangat tergantung pada mutu bahan kimia dan peralatan yang dipergunakan, disamping pengertian pelaksanaan tentang dasar analisa yang sedang dikerjakan serta kecermatan dan ketelitian kerjanya sendiri. Ketelitian dan kecermatan kerja, selain merupakan sifat pribadi seseorang akan dapat pula diperoleh karena bertambahnya pengamatan kerja seseorang sehingga menjadi kebiasaan yang berguna bagi kelancaran kerjanya. Penanganan bahan kimia dan peralatan pokok yang banyak dipergunakan merupakan persyaratan penting demi keselamatan dan hasilnya pekerjaan analisa kimia (Day & Underwood, 1998).
Analisa kimia menentukan macam, struktur, dan jumlah zat, maka setiap cabang kegiatan manusia yang menyangkut materi, langsung atau tidak langsung memerlukan analisa kimia. Yang dimaksud dengan cabang kegiatan adalah segala sesuatu yang manusia, termasuk ilmu pengetahuan, perdagangan, perindustrian, pencegahan penyakit dan penyembuhan si sakit, produksi bahan pangan, penyemaian, pengolahan, peran, olahraga, penyusutan kejahatan, dan sebagainya (Harjadi, 1990).
Dalam mengukur suatu zat atau benda hendaknya menggunakan suatu alat, alat yang digunakan mengukur suatu zat dalam kimia adalah gelas ukur, akan tetapi hasil pengukuran dari gelas ukur sangat kurang tepat, sehingga dalam penggunaannya tidaklah terlalu teliti. Salah satu contoh alat pengukuran lain yang mempunyai tingkat ketelitian lebih baik dari pipet isap, namun pengukuran dengan pipet sendiri tidak terlepas dari kesalahan (Rohman, 1998).




BAB III
Metodologi

3.1 Alat dan Bahan
            1. Gelas piala                                       19. Corong
            2. Erlemeyer                                        20. Rak Tabung Reaksi
            3. Labu Ukur                                       21. Penjepit Tabung Reaksi
            4. Petridish                                          22. Statif dan Klem
            5. Gelas Ukur                                      23. Sikat Tabung Reaksi
            6. Kaca Arloji                                      24. Segitiga
            7. Tabung Reaksi                                25. Bola Hisap
            8. Cawan Penguap                              26. Lampu Spiritus
            9. Mortall/alu                                       27. Bunsen
            10. Krush                                            28. Kaki Tiga
            11. Pipet Tetes                                                29. Botol Semprot
            12. Pipet Volum                                  30. Kawat Kasa
            13. Pipet Gondok                                31. Klem Utilitas
            14. Batang Pengaduk                          32. Oven
            15. Sudip                                             33. Tanur
            16. Corong Pisah                                 34. Hot Plate
            17. Desikator                                       35. Timbangan
            18. Buret

3.2 Cara Kerja
            a. Siapkan alat tulis yang di perlukan.
            b. Perhatikan co-ass.
            c. mendengarkan apa yang di sampaikan oleh co-ass tentang fungsi dari alat-alat
                laboratorium.
            d. Catat apa saja yang di sampaikan oleh co-ass buku Penuntun Praktikum Kimia yaitu
                di laporan sementara halaman 11-15 tentang fungsi dari alat-alat laboratorium
                tersebut.
            e. Selesai.

BAB IV
Hasil Pengamatan

4.1 Laporan Gambar
           
            a. Peralatan Gelas
           
No
Nama Alat
Gambar
1
Gelas Piala
2
Erlemeyer
3
Labu Ukur
4
Petridish

5
Gelas Ukur
6
Kaca Arloji

7
Tabung Reaksi
8
Cawan Penguap
9
Mortal/alu
10
Krush
11
Pipet Tetes
12
Pipet Volum
13
Pipet Gondok

14
Batang Pengaduk
15
Sudip
16
Corong Pisah
17
Desikator
18
Buret
19
Corong






            b. Peralatan Non Gelas

           
1
Rak Tabung Reaksi
2
Penjepit Tabung Reaksi
3
Statif dan Klem
4
Sikat Tabung Reaksi
5
Segitiga
6
Bola Hisap
7
Lampu Spiritus


8
Bunsen
9
Kaki Tiga
10
Botol Semprot
11
Kawat Kasa
12
Klem Utilitas
13
Oven
14
Tanur



15
Hot Plate
16
Timbangan Analitis



























BAB V
Pembahasan

A. Peralatan Gelas
            Alat-alat gelas antara lain sebagai berikut  :
            1. Gelas Piala
                        Gelas piala berfungsi untuk tempat menyimpan.
            2. Erlemeyer
                        Berfungsi sebagai :
                        1. Tempat mereaksikan zat atau mencampurkan zat.
                        2. Digunakan sebagai tempat yang dititrasi.
            3. Labu Ukur
Labu ukur berfungsi untuk tempat membuat  larutan atau tempat
    mengencerkan larutan.
4. Petridish
            Petridish berfungsi untuk mengembangbiakkan mikroba.
            5. Gelas Ukur
                        Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume larutan.
            6. Kaca Arlogi
                        Kaca arlogi berfungsi untuk wadah menimbang.
            7. Tabung Reaksi
                        Tabung reaksi berfungsi untuk mereaksikan dua atau lebih zat dalam skala     kecil.
            8. Cawan Penguap
Cawan penguap berfungsi untuk mengeringkan suatu bahan dari oven atau
    desikator.
            9. Mortal/alu
Mortal berfungsi untuk menghaluskan zat yang masih bersifat padat atau
    kristal.
            10. Krush
Krush berfungsi sebagai wadah untuk menentukan kadar abu(proses untuk
      menentukan kandungan mineral yang ada di dalam bahan.
            11. Pipet Tetes
Pipet tetes berfungsi untuk meneteskan atau mengambil larutan dalam jumlah
      kecil.
12. Pipet Volum
            Pipet volum berfungsi untuk mengatur volume larutan.
13. Pipet Gondok
            Pipet gondok berfungsi untuk mengambil  larutan dengan volume tertentu.
            14. Batang Pengaduk
Batang pengaduk berfungsi untuk mengocok atau mengaduk sesuatu bahan di
      dalam larutan.
           
15. Sudip
Sudip berfungsi untuk mengambil suatu bahan-bahan kimia dalam bentuk
      sebuk atau padatan.
            16. Corong Pisah
Corong pisah berfungsi untuk memisahkan dua larutan yang tidak tercampur
      karena perbedaan massa jenis.
            17. Desikator
Desikator berfungsi untuk menyimpan bahan-bahan yang bebas air dan
      mengeringkan zat-zat dalam laboratorium.
            18. Buret
Buret berfungsi untuk titrasi tapi dalam keadaan tertentu dapat digunakan
      untuk mengukur volume suatu larutan.
            19. Corong
Corong berfungsi untuk memasukkan atau memindahkan larutan dari suatu
       tempat ke tempat lain dan diguakan pula untuk proses penyaringan setelah 
       digunakan kertas saring pada bagian atasnya.
B. Peralatan Non Gelas
            Peralatan non gelas antara lain sebagai berikut :
            1. Rak Tabung Reaksi
                        Rak tabung reaksi berfungsi untuk tempat tabung reaksi.
            2. Penjepit Tabung Reaksi
                        Penjepit tabung reaksi berfungsi untuk menjepit tabung reaksi.
            3. Statif dan Klem
                        Statif dan klem berfungsi untuk mengunggah buret dalam proses titrasi.
            4. Sikat Tabung Reaksi
                        Sikat tabung reaksi berfungsi untuk menyikat tabung reaksi saat mencuci.
            5. Segitiga
Segitiga berfungsi untuk tempat menempatkan gelas piala atau erlemeyer
    ketika di panaskan.
6. Bola Hisap
Bola hisap berfungsi untuk menghisap larutan yang akan di pindahkan dari
    botol larutan.
            7. Lampu Spiritus
                        Lampu spiritus berfungsi untuk membakar zat atau memanaskan larutan.
            8. Bunsen
Bunsen berfungsi untuk memanaskan larutan dan dapat pula digunakan
    sterilisasi dalam suatu proses.
            9. Kaki Tiga
                        Kaki tiga berfungsi untuk penyanggah pembakaran spiritus atau gelas kimia.

            10. Botol Semprot
                        Botol semprot berfungsi untuk meletakkan aquades/heksen.
            11. Kawat Kasa
Kawat kasa berfungsi sebagai alas untuk menahan labu atau gelas piala pada
      waktu pemanasan dengan menggunakan pemanasan spiritus atau bungsen.       
            12. Klem Utilitas
                        Klem utilitas berfungsi untuk penjepit gelas erlemeyer.
            13. Oven
Oven berfungsi untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan juga di
      gunakan untuk mengeringkan bahan-bahan dalam keadaan basah.
            14. Tanur
                        Tanur berfungsi untuk menentukan kadar  abu.
            15. Hot Plate
                        Hot plate berfungsi untuk memanaskan
            16. Timbangan analitis
                        Timbangan annalitis berfungsi untuk menimbang bahan-bahan.
BAB VI
Penutup

6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan pengenalan alat di laboratorium, dapat ditarik kesimpulan bahwa:
     1.  Dengan mengetahui fungsi dan cara kerja alat dapat memperalancar suatu percobaan.
     2. Dengan pengenalan alat kita dapat mengetahui fungsi dan cara kerja dari alat-alat yang
         diguanakan.
     3. Pengenalan alat merupakan langkah pertama sebelum melakukan suatu percobaan.


6.2 Saran
Saran untuk laboratorium, sebaiknya alat-alat yang ada di laboratorium lebih   
diperhatikan dan dirawat lagi agar saat praktikum, agar bisa dipergunakan dengan baik dan maksimal tanpa ada kekurangan.

















DAFTAR PUSTAKA


Day, R.A. Jr. and A.L. Underwood. 1998. Kimia Analisis Kuantitatif. Edisi Revisi,
            Terjemahan R. Soendoro dkk. Erlangga. Jakarta. Dicky, D.P. 2012. Pengenalan alat-     
            alat Laboratorium. 
dsikreatif.blogspot.com
Harjadi ,W. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. PT. Grammedia. Jakarta.
Rohman, Taufiqur. 1998, Penanganan Bahan Kimia Dengan Alat Gelas Kimia Serta  
            Penanganan Korban Akibat Kontak Dengan Bahan Kimia
. Makalah
Feribiology. 2007, teknik pengenalan, penyiapan dan penggunaan alat laboratorium  
           
mikrobiologi. http://firebiology07.wordpress.com 

No comments:

Post a Comment