LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
Nama : M
Inggit Fauzi
Npm : E1C013042
Prodi : Peternakan
Kelompok :1
Hari/jam : Rabu / 08.00-10.00
Tanggal : 20 November 2013
Ko-Ass : - Sri Maryati
Dosen : Drs. Syafnil, M.Si
Objek Praktikum : UJI MOLEKUL KIMIA HAYATI
Npm : E1C013042
Prodi : Peternakan
Kelompok :1
Hari/jam : Rabu / 08.00-10.00
Tanggal : 20 November 2013
Ko-Ass : - Sri Maryati
Dosen : Drs. Syafnil, M.Si
Objek Praktikum : UJI MOLEKUL KIMIA HAYATI
Laboratorium Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu
2013
Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu
2013
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Karbohidrat sangat akrab dengan kehidupan manusia. Karena
ia adalah sumber energi utama manusia. Contoh makanan sehari-hari yang
mengandung karbohidrat adalah pada tepung, gandum, jagung, beras, kentang, sayur-sayuran
dan lain sebagainya.
Karbohidrat adalah polihidroksildehida dan keton
polihidroksil atau turunannya. selian itu, ia juga disusn oleh dua sampai
delapan monosakarida yang dirujuk sebagai oligosakarida. Karbohidrat mempunyai
rumus umum Cn(H2O)n. Rumus itu membuat para ahli kimia zaman
dahulu menganggap karbohidrat adalah hidrat dari karbon. Karbohidrat,
berdasarkan massa, merupakan kelas biomolekul yang paling melimpah di alam.
Rumus empiris karbohidrat dapat dituliskan sebagai berikut: Cm(H2O)n
atau (CH2O). Tetapi ada juga karbohidrat yang mempunyai rumus
empiris tidak seperti rumus diatas, yaitu deoksiribosa, deoksiheksosa dan lain-
lain Semua jenis karbohidrat terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H),
dan Oksigen (O). Perbandingan antara hydrogen dan oksigen pada umumnya adalah
2:1 seperti halnya dalam air; oleh karena itu diberi nama karbohidrat. Dalam
bentuk sederhana, formula umum karbohidrat adalah CnH2nOn. Hanya
heksosa (6-atom karbon), serta pentosa (5-atom karbon), dan polimernya memegang
perana penting dalamilmugizi. Lebih lazimnya dikenal sebagai gula.
Karbohidrat merupakan produk akhir utama penggabungan
fotosintetik dari karbon anorganik (CO2) ke dalam zat hidup.
Karbohidrat bertindak sebagai sumber karbon untuk sintesis biomolekul lain dan
sebagai bentuk cadangan polimerik dari energi. Karbohidrat juga dapat
didefinisan sebagai polihidroksialdehid atau polihidroksiketon dan derivatnya.
Suatu karbohidtrat merupakan suatu aldehid (-CHO) jika oksigen karbonil
berkaitan dengan suatu atom karbon terminal, dan suatu keton (=C=O) jika
olsigen karbonil berikatan sengan suatu karbon terminal. Dalam alam, karbohidrat
terdapat dalam monosakarida, oligosakarida dan polisakarida. Karbohidrat
mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan,
misalnya rasa, warna, tekstur, dan lain-lain. Sedangkan dalam tubuh,
karbohidrat berguna untuk mencegah timbulnya ketosis, pemecahan protein tubuh
yang berlebihan, kehilangan mineral, dan berguna untuk membantu metabolisme
lemak dan protein.
Kedudukan karbohidrat sangatlah penting pada manusia dan hewan tingkat tinggi lainnya, yaitu sebagai sumber kalori. Karbohidrat juga mempunyai fungsi biologi lainnya yang tak kalah penting bagi beberapa makhluk hidup tingkat rendah, ragi misalnya, mengubah karbohidrat (glukosa) menjadi alkohol dan karbon dioksida untuk menghasilkan energi.
Kedudukan karbohidrat sangatlah penting pada manusia dan hewan tingkat tinggi lainnya, yaitu sebagai sumber kalori. Karbohidrat juga mempunyai fungsi biologi lainnya yang tak kalah penting bagi beberapa makhluk hidup tingkat rendah, ragi misalnya, mengubah karbohidrat (glukosa) menjadi alkohol dan karbon dioksida untuk menghasilkan energi.
C6H12O6 ——> 2C2H5OH + 2CO2 + energi
Beberapa turunan karbohidrat yang penting adalah glulosa,
fruktosa dan Deosiribosa. Glukosa disebut juga gula anggur karena terdapat
dalam buah anggur, gula darah karena terdapat dalam darah atau dekstrosa karena
memutarkan bidang polarisasi kekanan. Glukosa merupakan monomer dari
polisakarida terpenting yaitu amilum, selulosa dan glikogen. Glukosa merupakan
senyawa organik terbanyak. terdapat pada hidrolisis amilum, sukrosa, maltosa,
dan laktosa.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan kami
melakukan praktikum ini adalah :
1. Menganalisis sifat
fisis dan kimia molekul karbohidrat dan protein.
2. Menghubungkan
reaksi karbohidrat dan strukturnya.
3. Melakukan uji
sederhana terhadap molekul hayati.
BAB
II
Tinjauan Pustaka
Biomolekul karbohidrat merupakan golongan utama bahan
organik, dan ditemukan pada semua bagian sel, terutama pada sel tumbuhan. Sel
tumbuhan paling banyak mengandung karbohidrat, 50-80% bobot kering sel yaitu
karbohidrat selulosa. Karbohidrat juga merupakan komponen gizi utama bahan
makanan yang berenergi lebih tinggi dari biomolekul lain. Satu makromolekul
karbohidrat adalah satu polimer alam yang dibangun oleh monomer polisakarida.
Kedudukan karbohidrat sangatlah penting pada manusia dan hewan tingkat tinggi
lainnya, yaitu sebagai sumber kalori. Karbohidrat juga mempunyai fungsi biologi
lainnya yang tak kalah penting bagi beberapa makhluk hidup tingkat rendah, ragi
misalnya mengubah karbohirat (glukosa) menjadi alkohol dan karbondioksida untuk
menghasilkan energi. (Hawab, HM. 2004).
Karbohidrat sebenarnya merupakan nama umum
senyawa-senyawa kimiawi berupa bentuk hidrat dari karbon dan secara empiris
mempunyai rumus umum (CH2O)n. Salah satu perbedaan utama antara
berbagai tipe karbohidrat ialah ukuran molekulnya, diantaranya monosakarida,
disakarida, oligosakarida dan polisakarida. Berdasarkan sifat-sifatnya terhadap
zat-zat penghidrolisa karbohidrat dibagi dalam 4 kelompok utama :
1. Monosakarida
Karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisa menjadi senyawa
yang lebih sederhana terdiri dari satu gugus cincin. Contoh dari
monosakarida yang terdapat di dalam tubuh ialah glukosa, fruktosa, dan
galaktosa.
2. Disakarida
Senyawa yang terbentuk dari gabungan 2 molekul atau lebih
monosakarida. Contoh disakarida ialah sukrosa, maltosa dan laktosa.
3. Glikosida
Senyawa yang terdiri dari gabungan molekul gula dan
molekul non gula.
4. Polisakarida
Semua jenis karbohidrat baik mono, di maupun polisakarida
akan berwarna merah. Apabila larutannya (dalam air) dicampur dengan beberapa
tetes larutan alpha naphtol dan kemudian dialirkan pada asam sulfat pekat
dengan hati-hati sehingga tidak tercampur (Fessenden 1986).
Warna merah akan tampak pada bidang batas antara campuran
karbohidrat dengan α naphtol dan asam sulfat pekat. Sifat ini dipakai sebagai
dasar uji kualitatif adanya karbohidrat dan dikenal sebagai uji
Molish (Fessenden 1986).
Monosakarida adalah monomer gula atau gula yang tersusun
dari satu molekul gula berdasarkan letak gugus karbonilnya monosakarida
dibedakan menjadi : aldosa dan ketosa. Sedang kan menurut jumlah atomnya
dibedakan menjadi : triosa , tetrosa, dll. Monosakarida yang mengandung gugus
aldehid dan gugus keton dapat mereduksi senyawa-senyawa pengoksidasi seperti :
ferrisianida, hidrogen peroksida dan ion cupro. Pada reaksi ini gula direduksi
pada gugus karbonilnya oleh senyawa pengoksidasi reduksi. Gula reduksi adalah
gula yang mempunyai kemampuan untuk mareduksi. Sifat mereduksi ini disebabkan
adanya gugus hidroksi yang bebas dan reaktif. (Poedjiyadi, Anna :2006)
Polisakarida adalah polimer yang tersusun oleh lebih dari
lima belas monomer gula. Dibedakan menjadi dua yaitu homopolisakarida dan
heteropolisakarida. Monosakarida dan disakarida mempunyai rasa manis, sehingga
disebut dengan "gula". Rasa manis ini disebabkan karena gugus hidroksilnya,.
Sedangkan Polisakarida tidak terasa manis karena molekulnya yang terlalu besar
tidak dapat dirasa oleh indera pengecap dalam lidah (Sumardjo Damin.
2006).
BAB
III
Metodologi
3.1 Alat Dan Bahan
·
Alat yang digunakan :
1. Botol semprot 7.
Penjepit tabung reaksi
2. Gelas piala 100 mL 8. Pipet
volume 5 mL
3. Gelas ukur 10 mL dan 25
mL 9. Penangas air
4. Pipet tetes 10.
Gelas piala 1000 mL/ 500 mL
5. Erlenmeyer 250 mL 11. Kompor
listrik/ kompor gas
6. Tabung reaksi + rak
·
Bahan yang digunakan :
1. Reagen Ninhidrin 10.
Reagen Molish
2. NaOH 10 M 11.
HNO3
3. Fruktosa 12.
H2SO4
4. a-naftol 13.
Reagen Million
5. Sukrosa 14.
Fehling
6. Etanol 15.
NaNO2 0,15 M
7. Amilum 16.
Fehling B
8. Aquades 17.
CuSO4
9. Madu 18.
Air Bromin
3.2 Cara Kerja
·
Uji Molish
1. Sediakan 5 buah tabung
bersih dan kering.
2. Ke dalam masing-masing
tabung di tambahkan :
- Tabung I :
ditambah 2 mL glukosa 2 %
- Tabung II :
ditambah 2 mL fruktosa 2 %
- Tabung III :
ditambah 2 mL sukrosa (gula tebu) 2 %
- Tabung IV :
ditambah 2 mL larutan kanji ( amilum ) 2 %
- Tabung V :
ditambah 2 mL madu 50 % dalam air.
3. Ke dalam masing-masing
tabung ditambahkan 2 tetes reagen Molisch (10% a-naftol
dalam etanol).
dalam etanol).
4. Selanjutnya, dengan
hati-hati tambahkan 2 mL H2SO4 melalui dinding tabung
reaksi, sehingga terbentuk suatu lapisan dalam tabung.
reaksi, sehingga terbentuk suatu lapisan dalam tabung.
5. Amati perubahan yang
terjadi..
·
Uji Fehling
1. Ambil 1 buah tabung reaksi,
diisi dengan air suling.
2. Tambahkan 1 mL larutan fehling A
dan 1 mL fehling B ke dalam tabung reaksi
yang lain.
yang lain.
3. Campurkan tabung reaksi nomor
satu dengan nomor dua.
4. Bagi larutan nomor 3 menjadi
tiga bagian (dalam tabung reaksi).
5. Selanjutnya :
-
Tabung I : + 2 mL glukosa 10 %
-
Tabung II : + 2 mL sukrosa 10 %
- Tabung III :
+ 2 mL amilum 2 %
6. Panaskan ketiga tabung reaksi di
atas penangas air dengan suhu sekitar 600C.
7. Amati perubahan warna yang
terjadi.
8. Karbohidrat mana yang mengandung
gula pereduksi.
·
Reaksi Million
1. Siapkan empat tabung reaksi yang
bersih dan kering.
2. Ke dalam masing-masing tabung.
-
Masukkan 2 mL sampel seperti reaksi bioret.
-
Ditambah 5 tetes pereaksi Million.
-
Panaskan di atas penangas air selama 10 menit.
-
Dinginkan pada suhu kamar.
-
Tambah 5 tetes NaOH 0,15 M
-
Amati warna yang berubah.
·
Reaksi Ninhidrin
1. Siapkan empat tabung reaksi yang
bersih dan kering.
2. Ke dalam masing-masing tabung :
-
Masukkan 1 mL sampel seperti reaksi buret.
-
Ditambah 5 tetes pereaksi Ninhidrin.
-
Didihkan selama 2 menit.
-
Amati warna yang terjadi.
BAB
IV
Hasil Pengamatan
4.1 Uji Pengenalan
Karbohidrat (Uji Molisch dan Fehling)
NO
|
Sampel/Contoh
|
Hasil Pengamatan
|
|
Hasil Uji Molisch
|
Hasil Uji Fehling
|
||
1
|
Fruktosa
|
Berubah warna dari putih bening menjadi kuning keemasan.
|
|
2
|
Amilum
|
Mengalami perubahan warna dari putih keruh menjadi putih bening.
|
Berubah warna dari biru tua menjadi biru muda.
|
3
|
Madu
|
Mengalami perubahan warna dari kuning keemasan menjadi hitam.
|
|
4.2 Uji Protein dan
Asam Amino
NO
|
Uji
|
Susu
|
Ektrak daging
|
Madu
|
Putih telur
|
1
|
Million
|
cream
|
Kuning keruh
|
Kuning bening
|
pitch
|
2
|
Ninhidrin
|
Lemaknya terangkat warnanya putih pudar
|
Warna ungu muda
|
Kuning
|
Kebiru-biruan
|
BAB V
Pembahasan
Berdasarkan percobaan ini diperoleh data bahwa
uji Molisch adalah uji umum untuk karbohidrat. Pereaksi molisch yang terdiri
dari α-naftol dalam alkohol akan bereaksi dengan furfural tersebut membentuk
senyawa kompleks berwarna ungu yang disebabkan oleh daya dehidrasi asam sulfat
pekat terhadap karbohidrat. Uji tersebut bukan uji spesifik untuk karbohidrat,
walalupun hasil reaksi yang negatif menunjukkan bahwa larutan yang diperiksa
tidak mengandung karbohidrat. Warna ungu kemerah-merahan menyatakan reaksi
positif, sedangkan warna hijau adalah negatif. Fruktosa, amilum dan madu bahwa
ketiga sampel ini menghasilkan warna yang berbeda yaitu yang pertama adalah
fruktosa berubah warna menjadi kuning keemasan, amilum mengalami perubahan
yaitu warnanya menjadi putih bening dan yang terakhir yaitu madu mengalami
perubahan warna yaitu menjadi hitam pada reaksinya dengan pereaksi Molisch.
Pada hasil uji fehling A dan B pada karbohidrat menurut
litelatur terdapat endapan berwarna kuning kemerahan. Dan pada percobaan ini
hanya menggunakan sampel yaitu amilum. Pada uji coba amilum + fehling A dan B
menghasilkan dari warna biru kehijauan. Pada percobaan fehling A dan B ini
sesuai dengan literatur.
Pada percobaan test millon dengan menggunakan 3 albumin
yaitu susu, exrak daging, madu, dan putih telur. Keempat albumin ini berfungsi
sebagai bahan yang akan diuji proteinnya. Masing-masing 2 mL sampel dari
albumin ini dimasukkan ke dalam 4 tabung reaksi lalu ditambahkan 5 tetes reagen
millon yang berfungsi untuk mengetahui adanya gugus fenol pada albumin
tersebut. Setelah itu, dipanaskan untuk mempercepat terjadinya reaksi dan
hasilnya yaitu pada exrak daging, madu terjadi koagulasi dan perubahan warna
kuning begitupun dengan albumin putih telur. Hal ini dikarenakan reagen millon
tidak spesifik terhadap protein, karena bila ada gugus fenol pada senyawa uji,
maka akan memberikan warna positif. Sedangkan pada albumin telur ayam ras hanya
terjadi koagulasi dan warna tidak berubah karena susu memiliki kolesterol yang
rendah.
Uji protein dengan menggunakan reagen ninhidrin 0,1%
dilakukan dengan memasukkan masing-masing 1 mL albumin susu, exrak daging, madu
dan putih telur ke dalam 4 tabung reaksi. Setelah itu, masing-masing
tabung reaksi ditambahkan 1 mL ninhidrin 0,1%. Setelah itu, dipanaskan untuk
mempercepat terjadinya reaksi dan hasilnya yaitu exrak daging dan putih telur berubah
menjadi warna biru violet disebabkan karena asam amino yang bereaksi dengan
ninhidrin membentuk aldehida yang membebaskan karbon dioksida, ammonia dan akan
menghasilkan warna biru violet.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan
yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Karbohidrat
dapat diidentifikasi oleh pereaksi molisch.
2. Pada uji Fehling A dan B,
berwarna kuning atau merah bata sesuai literatur..
3. Hasil dari test millon
yaitu pada albumin exrak daging, madu dan putih telur
terjadi koagulasi dan warna berubah agak kekuningan dan pada albumin susu
terjadi koagulasi dan warna tetap.
terjadi koagulasi dan warna berubah agak kekuningan dan pada albumin susu
terjadi koagulasi dan warna tetap.
4. Hasil dari test ninhidrin
yaitu semua albumin yang ditambahkan ninhidrin dan
buffer asetat setelah dipanaskan berubah menjadi warna biru violet.
buffer asetat setelah dipanaskan berubah menjadi warna biru violet.
5.2 Saran
Sebaiknya dalam melakukan praktikum, praktikan harus bisa memanfaatkan waktu
yang telah ditentuka, agar data yang diperoleh lebih akurat.
DAFTAR
PUSTAKA
Hawab, HM. 2004.Pengantar Biokimia.Jakarta : Bayu Media Publishing.
Feseenden dan Fessenden. 1997. Dasar-Dasar Kimia Organik. Jakarta:
Binarupa Aksara
Poedjiyadi, Anna dkk. 2006.Dasar-DasarBiokimia.Jakarta
: UI-Press
Sumardjo Damin. 2006. Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa
Kedokteran.
Jakarta : penerbit Buku Kedokteran EGC
Jakarta : penerbit Buku Kedokteran EGC
No comments:
Post a Comment