Saturday, October 17, 2015

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA UJI MOLEKUL KIMIA HAYATI


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA










                   Nama                           : M Inggit Fauzi
                        Npm                            : E1C013042
                        Prodi                           : Peternakan
                        Kelompok                   :1
                        Hari/jam                      : Rabu / 08.00-10.00
                        Tanggal                       : 20 November 2013
                        Ko-Ass                        : - Sri Maryati
                        Dosen                          : Drs. Syafnil, M.Si
                        Objek Praktikum         : UJI MOLEKUL KIMIA HAYATI








Laboratorium Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu
2013



BAB I
Pendahuluan
           
1.1 Latar Belakang
Karbohidrat sangat akrab dengan kehidupan manusia. Karena ia adalah sumber energi utama manusia. Contoh makanan sehari-hari yang mengandung karbohidrat adalah pada tepung, gandum, jagung, beras, kentang, sayur-sayuran dan lain sebagainya. 
Karbohidrat adalah polihidroksildehida dan keton polihidroksil atau turunannya. selian itu, ia juga disusn oleh dua sampai delapan monosakarida yang dirujuk sebagai oligosakarida. Karbohidrat mempunyai rumus umum Cn(H2O)n. Rumus itu  membuat para ahli kimia zaman dahulu menganggap karbohidrat adalah hidrat dari karbon. Karbohidrat, berdasarkan massa, merupakan kelas biomolekul yang paling melimpah di alam. Rumus empiris karbohidrat dapat dituliskan sebagai berikut: Cm(H2O)n atau (CH2O). Tetapi ada juga karbohidrat yang mempunyai rumus empiris tidak seperti rumus diatas, yaitu deoksiribosa, deoksiheksosa dan lain- lain Semua jenis karbohidrat terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan Oksigen (O). Perbandingan antara hydrogen dan oksigen pada umumnya adalah 2:1 seperti halnya dalam air; oleh karena itu diberi nama karbohidrat. Dalam bentuk sederhana, formula umum karbohidrat adalah CnH2nOn. Hanya heksosa (6-atom karbon), serta pentosa (5-atom karbon), dan polimernya memegang perana penting dalamilmugizi. Lebih lazimnya dikenal sebagai gula.
Karbohidrat merupakan produk akhir utama penggabungan fotosintetik dari karbon anorganik (CO2) ke dalam zat hidup. Karbohidrat bertindak sebagai sumber karbon untuk sintesis biomolekul lain dan sebagai bentuk cadangan polimerik dari energi. Karbohidrat juga dapat didefinisan sebagai polihidroksialdehid atau polihidroksiketon dan derivatnya. Suatu karbohidtrat merupakan suatu aldehid (-CHO) jika oksigen karbonil berkaitan dengan suatu atom karbon terminal, dan suatu keton (=C=O) jika olsigen karbonil berikatan sengan suatu karbon terminal. Dalam alam, karbohidrat terdapat dalam monosakarida, oligosakarida dan polisakarida. Karbohidrat mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan, misalnya rasa, warna, tekstur, dan lain-lain. Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat berguna untuk mencegah timbulnya ketosis, pemecahan protein tubuh yang berlebihan, kehilangan mineral, dan berguna untuk membantu metabolisme lemak dan protein.
            Kedudukan karbohidrat sangatlah penting pada manusia dan hewan tingkat tinggi lainnya, yaitu sebagai sumber kalori. Karbohidrat juga mempunyai fungsi biologi lainnya yang tak kalah penting bagi beberapa makhluk hidup tingkat rendah, ragi misalnya, mengubah karbohidrat (glukosa) menjadi alkohol dan karbon dioksida untuk menghasilkan energi.

C6H12O6 ——> 2C2H5OH + 2CO2 + energi 
Beberapa turunan karbohidrat yang penting adalah glulosa, fruktosa dan Deosiribosa. Glukosa disebut juga gula anggur karena terdapat dalam buah anggur, gula darah karena terdapat dalam darah atau dekstrosa karena memutarkan bidang polarisasi kekanan. Glukosa merupakan monomer dari polisakarida terpenting yaitu amilum, selulosa dan glikogen. Glukosa merupakan senyawa organik terbanyak. terdapat pada hidrolisis amilum, sukrosa, maltosa, dan laktosa.


1.2 Tujuan Praktikum
            Adapun tujuan kami melakukan praktikum ini adalah :
            1. Menganalisis sifat fisis dan kimia molekul karbohidrat dan protein.
            2. Menghubungkan reaksi karbohidrat dan strukturnya.
            3. Melakukan uji sederhana terhadap molekul hayati.

BAB II
Tinjauan Pustaka

Biomolekul karbohidrat merupakan golongan utama bahan organik, dan ditemukan pada semua bagian sel, terutama pada sel tumbuhan. Sel tumbuhan paling banyak mengandung karbohidrat, 50-80% bobot kering sel yaitu karbohidrat selulosa. Karbohidrat juga merupakan komponen gizi utama bahan makanan yang berenergi lebih tinggi dari biomolekul lain. Satu makromolekul karbohidrat adalah satu polimer alam yang dibangun oleh monomer polisakarida. Kedudukan karbohidrat sangatlah penting pada manusia dan hewan tingkat tinggi lainnya, yaitu sebagai sumber kalori. Karbohidrat juga mempunyai fungsi biologi lainnya yang tak kalah penting bagi beberapa makhluk hidup tingkat rendah, ragi misalnya mengubah karbohirat (glukosa) menjadi alkohol dan karbondioksida untuk menghasilkan energi. (Hawab, HM. 2004).
Karbohidrat sebenarnya merupakan nama umum senyawa-senyawa kimiawi berupa bentuk hidrat dari karbon dan secara empiris mempunyai rumus umum (CH2O)n. Salah satu perbedaan utama antara berbagai tipe karbohidrat ialah ukuran molekulnya, diantaranya monosakarida, disakarida, oligosakarida dan polisakarida. Berdasarkan sifat-sifatnya terhadap zat-zat penghidrolisa karbohidrat dibagi dalam 4 kelompok utama :
1. Monosakarida
Karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisa menjadi senyawa yang lebih sederhana terdiri dari satu gugus cincin. Contoh dari monosakarida yang terdapat di dalam tubuh ialah glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
2. Disakarida
Senyawa yang terbentuk dari gabungan 2 molekul atau lebih monosakarida. Contoh disakarida ialah sukrosa, maltosa dan laktosa.
3. Glikosida
Senyawa yang terdiri dari gabungan molekul gula dan molekul non gula.
4. Polisakarida
Semua jenis karbohidrat baik mono, di maupun polisakarida akan berwarna merah. Apabila larutannya (dalam air) dicampur dengan beberapa tetes larutan alpha naphtol dan kemudian dialirkan pada asam sulfat pekat dengan hati-hati sehingga tidak tercampur (Fessenden 1986).
Warna merah akan tampak pada bidang batas antara campuran karbohidrat dengan α naphtol dan asam sulfat pekat. Sifat ini dipakai sebagai dasar uji kualitatif adanya karbohidrat dan dikenal sebagai uji Molish (Fessenden  1986).
Monosakarida adalah monomer gula atau gula yang tersusun dari satu molekul gula berdasarkan letak gugus karbonilnya monosakarida dibedakan menjadi : aldosa dan ketosa. Sedang kan menurut jumlah atomnya dibedakan menjadi : triosa , tetrosa, dll. Monosakarida yang mengandung gugus aldehid dan gugus keton dapat mereduksi senyawa-senyawa pengoksidasi seperti : ferrisianida, hidrogen peroksida dan ion cupro. Pada reaksi ini gula direduksi pada gugus karbonilnya oleh senyawa pengoksidasi reduksi. Gula reduksi adalah gula yang mempunyai kemampuan untuk mareduksi. Sifat mereduksi ini disebabkan adanya gugus hidroksi yang bebas dan reaktif. (Poedjiyadi, Anna :2006)
Polisakarida adalah polimer yang tersusun oleh lebih dari lima belas monomer gula. Dibedakan menjadi dua yaitu homopolisakarida dan heteropolisakarida. Monosakarida dan disakarida mempunyai rasa manis, sehingga disebut dengan "gula". Rasa manis ini disebabkan karena gugus hidroksilnya,. Sedangkan Polisakarida tidak terasa manis karena molekulnya yang terlalu besar tidak dapat dirasa oleh indera pengecap dalam lidah (Sumardjo Damin. 2006). 

BAB III
Metodologi

3.1 Alat Dan Bahan

·         Alat yang digunakan :

1. Botol semprot                                             7. Penjepit tabung reaksi
2. Gelas piala 100 mL                                     8. Pipet volume 5 mL
3. Gelas ukur 10 mL dan 25 mL                     9. Penangas air
4. Pipet tetes                                                   10. Gelas piala 1000 mL/ 500 mL
5. Erlenmeyer 250 mL                                    11. Kompor listrik/ kompor gas
6. Tabung reaksi + rak

·         Bahan yang digunakan :

1. Reagen Ninhidrin                                        10. Reagen Molish
2. NaOH 10 M                                                            11. HNO3
3. Fruktosa                                                      12. H2SO4
4. a-naftol                                                        13. Reagen Million
5. Sukrosa                                                       14. Fehling
6. Etanol                                                          15. NaNO2 0,15 M
7. Amilum                                                       16. Fehling B
8. Aquades                                                      17. CuSO4
9. Madu                                                           18. Air Bromin


3.2 Cara Kerja

·         Uji Molish
1. Sediakan 5 buah tabung bersih dan kering.
2. Ke dalam masing-masing tabung di tambahkan :
            - Tabung I       : ditambah 2 mL glukosa 2 %
            - Tabung II      : ditambah 2 mL fruktosa 2 %
            - Tabung III    : ditambah 2 mL sukrosa (gula tebu) 2 %
            - Tabung IV    : ditambah 2 mL larutan kanji ( amilum ) 2 %
            - Tabung V      : ditambah 2 mL madu 50 % dalam air.
3. Ke dalam masing-masing tabung ditambahkan 2 tetes reagen Molisch (10% a-naftol
    dalam etanol).
4. Selanjutnya, dengan hati-hati tambahkan 2 mL H2SO4 melalui dinding tabung
     reaksi, sehingga terbentuk suatu lapisan dalam tabung.
5. Amati perubahan yang terjadi..

·         Uji Fehling
1. Ambil 1 buah tabung reaksi, diisi dengan air suling.
2. Tambahkan 1 mL larutan fehling A dan 1 mL fehling B ke dalam tabung reaksi
     yang lain.
3. Campurkan tabung reaksi nomor satu dengan nomor dua.
4. Bagi larutan nomor 3 menjadi tiga bagian (dalam tabung reaksi).
5. Selanjutnya :
            - Tabung I       : + 2 mL glukosa 10 %
            - Tabung II      : + 2 mL sukrosa 10 %
            -  Tabung III   : + 2 mL amilum 2 %
6. Panaskan ketiga tabung reaksi di atas penangas air dengan suhu sekitar 600C.
7. Amati perubahan warna yang terjadi.
8. Karbohidrat mana yang mengandung gula pereduksi.


·         Reaksi Million
1. Siapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering.
2. Ke dalam masing-masing tabung.
            - Masukkan 2 mL sampel seperti reaksi bioret.
            - Ditambah 5 tetes pereaksi Million.
            - Panaskan di atas penangas air selama 10 menit.          
            - Dinginkan pada suhu kamar.
            - Tambah 5 tetes NaOH 0,15 M
            - Amati warna yang berubah. 

·         Reaksi Ninhidrin
1. Siapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering.
2. Ke dalam masing-masing tabung :
            - Masukkan 1 mL sampel seperti reaksi buret.
            - Ditambah 5 tetes pereaksi Ninhidrin.
            - Didihkan selama 2 menit.
            - Amati warna yang terjadi.

















BAB IV
Hasil Pengamatan


4.1 Uji Pengenalan Karbohidrat (Uji Molisch dan Fehling)
           
NO
Sampel/Contoh
Hasil Pengamatan
Hasil Uji Molisch
Hasil Uji Fehling
1
Fruktosa
Berubah warna dari putih bening menjadi kuning keemasan.

2
Amilum
Mengalami perubahan warna dari putih keruh menjadi putih bening.
Berubah warna dari biru tua menjadi biru muda.
3
Madu
Mengalami perubahan warna dari kuning keemasan menjadi hitam.            


4.2 Uji Protein dan Asam Amino

NO
Uji
Susu
Ektrak daging
Madu
Putih telur
1
Million
cream
Kuning keruh
Kuning bening
pitch
2
Ninhidrin
Lemaknya terangkat warnanya putih pudar
Warna ungu muda
Kuning
Kebiru-biruan




















BAB V
Pembahasan


             Berdasarkan percobaan ini diperoleh data bahwa uji Molisch adalah uji umum untuk karbohidrat. Pereaksi molisch yang terdiri dari α-naftol dalam alkohol akan bereaksi dengan furfural tersebut membentuk senyawa kompleks berwarna ungu yang disebabkan oleh daya dehidrasi asam sulfat pekat terhadap karbohidrat. Uji tersebut bukan uji spesifik untuk karbohidrat, walalupun hasil reaksi yang negatif menunjukkan bahwa larutan yang diperiksa tidak mengandung karbohidrat. Warna ungu kemerah-merahan menyatakan reaksi positif, sedangkan warna hijau adalah negatif. Fruktosa, amilum dan madu bahwa ketiga sampel ini menghasilkan warna yang berbeda yaitu yang pertama adalah fruktosa berubah warna menjadi kuning keemasan, amilum mengalami perubahan yaitu warnanya menjadi putih bening dan yang terakhir yaitu madu mengalami perubahan warna yaitu menjadi hitam pada reaksinya dengan pereaksi Molisch.
Pada hasil uji fehling A dan B pada karbohidrat menurut litelatur terdapat endapan berwarna kuning kemerahan. Dan pada percobaan ini hanya menggunakan sampel yaitu amilum. Pada uji coba amilum + fehling A dan B menghasilkan dari warna biru kehijauan. Pada percobaan fehling A dan B ini sesuai dengan literatur.
Pada percobaan test millon dengan menggunakan 3 albumin yaitu susu, exrak daging, madu, dan putih telur. Keempat albumin ini berfungsi sebagai bahan yang akan diuji proteinnya. Masing-masing 2 mL sampel dari albumin ini dimasukkan ke dalam 4 tabung reaksi lalu ditambahkan 5 tetes reagen millon yang berfungsi untuk mengetahui adanya gugus fenol pada albumin tersebut. Setelah itu, dipanaskan untuk mempercepat terjadinya reaksi dan hasilnya yaitu pada exrak daging, madu terjadi koagulasi dan perubahan warna kuning begitupun dengan albumin putih telur. Hal ini dikarenakan reagen millon tidak spesifik terhadap protein, karena bila ada gugus fenol pada senyawa uji, maka akan memberikan warna positif. Sedangkan pada albumin telur ayam ras hanya terjadi koagulasi dan warna tidak berubah karena susu memiliki kolesterol yang rendah.
Uji protein dengan menggunakan reagen ninhidrin 0,1% dilakukan dengan memasukkan masing-masing 1 mL albumin susu, exrak daging, madu dan putih telur  ke dalam 4 tabung reaksi. Setelah itu, masing-masing tabung reaksi ditambahkan 1 mL ninhidrin 0,1%. Setelah itu, dipanaskan untuk mempercepat terjadinya reaksi dan hasilnya yaitu exrak daging dan putih telur berubah menjadi warna biru violet disebabkan karena asam amino yang bereaksi dengan ninhidrin membentuk aldehida yang membebaskan karbon dioksida, ammonia dan akan menghasilkan warna biru violet.










           



BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

      Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :

1.  Karbohidrat dapat diidentifikasi oleh  pereaksi molisch.
2.  Pada uji Fehling A dan B, berwarna kuning atau merah bata sesuai literatur..
3. Hasil dari test millon yaitu pada albumin exrak daging, madu dan putih telur
     terjadi koagulasi dan warna berubah agak kekuningan dan pada albumin susu  
     terjadi koagulasi dan warna tetap. 
4.  Hasil dari test ninhidrin yaitu semua albumin yang ditambahkan ninhidrin dan
                 buffer asetat setelah dipanaskan berubah menjadi warna biru violet.


5.2 Saran
            Sebaiknya dalam melakukan praktikum, praktikan harus bisa memanfaatkan waktu yang telah ditentuka, agar data yang diperoleh lebih akurat.





























DAFTAR PUSTAKA


Hawab, HM. 2004.Pengantar Biokimia.Jakarta : Bayu Media Publishing.
Feseenden dan Fessenden. 1997. Dasar-Dasar Kimia Organik. Jakarta: Binarupa Aksara
Poedjiyadi, Anna dkk. 2006.Dasar-DasarBiokimia.Jakarta : UI-Press
Sumardjo Damin. 2006. Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran.  
            Jakarta : penerbit Buku Kedokteran EGC










No comments:

Post a Comment